Wahai kaum muda, walau masa mu adalah masa fubertas, janganlah kau korbankan diri dan waktumu untuk hanya sekedar menghilangkan rasa gengsi terhadap kaum hawa, jadilah kamu diri sendiri, percayalah dengan warnamu, dan warnailah orang lain dengan kebaikan dan akhlak mu, Subhanallah,,,,,,
Kalimat itulah yang terbesit di fikiran ku mengingat beberapa kejadian anak muda yang pada galau akibat gengsi terhadap para kaum hamwa, dengan rasa galau yang berkepanjangan serta tidak ada pijakan dan solusi konkrit akhirnya dia rela mengorbankan segalanya untuk mereka khususnya waktu, materi, dan perasaan keluarga bahkan orangtua Naudzubillah,,,,,
Sebagai generasi yang cerdas otak dan hati mestinya kita senantiasa memikirkan diri kita agar bisa bermanfaat bagi umat kedepan bukan bermanfaat bagi golongan tertentu sekarang, dengan mengikuti hawa nafsu semua itu akan musnah dan akan semakin jauh terhadap harapan.
Banyak orang yang gara-gara ingin dipuji, dan kelihatan keren dimata kaum hawa, kaum muda banyak yang memaksakan dirinya untuk dapat terlihat keren oleh mereka, contohnya dengan berkeinginan untuk memiliki kendaraan roda dua yang amat bagus, padahal dia dan orangtua nya gak mampu, karena semakin buta mata hatinya oleh karena besar nya ke inginan untuk dapat pujian dan pujaan serta rasa kagum dari sang pujaannya maka dia ngamuk lah terhdap kedua orangtuanya, bahkan melamun berlarut-larut,,, sehingga menyebabkan diri nya semakin terpuruk dan lupa segala kewajibannya.
Kewajibannya adalah dia menafaatkan waktu sebaik baik nya untuk belajar, hormat terhadap kedua orangtua, karena semua itu sudah tertutup khilap di mata hatinya maka semua nya berubah, tidak lagi berakhlak dan bertutur kata yang mulia bahkan menyakiti keluarga dan kedua orangtuanya.
Dengan kecenderungan dirinya untuk meraih segala mimpi, khayalan dan kesenangan semenatara nya maka terpaksalah kedua orangtua nya membelikan motor itu untuknya, akhirnya diluar nalar otak manusia Allah bekehendak lain motor itu ada yang mencuri, dan semua pun terperanjat, semoga dengan kejadian itu bisa dijadikan sebab introfeksi diri dan merakit diri untuk menjadi orang-orang yang benar-benar bermanfaat bagi orang lain dengan kemabli ke jalan yang benar melalui belajar dan belajar agar bisa kembali kepada fitroh yang mulia.
Ingatlah :
Yakinlah semua masalah itu banyak hikmah nya, hanya tergantung bagaimana kita menyikapinya, jika dijadikan ajang introfeksi diri dan motivasi maka akan menjadi sesuatu yang bernilai positif namun sebaliknya kita akan semakin terpuruk dan terjatuh olehnya Naudzubillah min dzalik.
1 komentar:
Betul aa Haji saya setuju banget,,,,,,,,,,,,, semoga semua kejadian itu menjadi pelajaran yang berharga bagi kita
nuhun, andi,,,,,,,, sumedang
Posting Komentar