Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

Optimisme Bagian dari Kemenangan

Optimisme Bagian dari Kemenangan
________________________________________

Dan janganlah kamu merasa hina dan janganlah kamu bersedih padahal kalianlah yang paling tinggi jika kalian beriman”. (Ali Imran : 139)
“Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak orang berputus asa itu melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf : 87)
Rasulullah saw. bersabda:
قال الرسول ص م : ” إنّ الله يحب الفألً و يكرهُ التساؤُم”
“Sesungguhnya Allah mencintai sikap optimis dan membenci sikap putus asa”
Dalam kelelahan, ketegangan dan kekalutan, kaum muslimin masih memiliki secercah harapan meraih kemenangan. Itulah yang terjadi pada saat kaum muslimin dikepung oleh pasukan Ahzab. Bahkan dalam situasi yang menegangkan dan jauh dari perhitungan untuk menang itu, mereka masih berkata:

“Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Maha Benar Allah dan Rasul-Nya. Tidaklah bertambah dalam diri mereka kecuali keimanan dan kepasrahan pada Allah swt.”
Dalam kesiapan penuh, menghadapi kepungan musuh dan kondisi medan yang begitu berat, Rasulullah saw. memompa semangat dengan menjanjikan bahwa mereka akan dapat menundukkan Romawi, Persia, Iskandariyah dan negeri-negeri lainnya.
Akhirnya kaum muslimin mendapatkan kemenangan pada perang Ahzab tersebut tanpa pecahnya peperangan lazimnya, dan Allah swt. membuktikan janji-Nya menaklukkan negeri-negeri besar pada masa pemerintahan Umar bin Khathab RA. Lihatlah pula nasihat yang teduh bagai air di padang pasir, taujih dan janji Rasulullah saw. yang amat menyejukkan hati keluarga Ammar bin Yasir:

“Sabarlah wahai keluarga Yasir tempat yang dijanjikan Allah bagimu adalah syurga.”
Seuntai kalimat dari seorang murabbi, pemimpin mampu meredam sakitnya penderitaan, menahan gejolak kesakitan dan membangkitkan semangat berbuat, meski tidak dapat merayakan kemenangan.
Perjalanan hidup umat teladan, hendaknya menginspirasi aktifitas yang kita lakukan saat ini. Betapa banyak pengalaman mereka dapat kita jadikan cermin hidup agar rambu-rambu perjalanan menjadi jelas dan terang. Seperti jelasnya perjalanan generasi terbaik dalam sejarah umat ini sehingga mereka mendapatkan harapannya di dunia dan akhirat tanpa takut kerugian sedikit pun.
Kemenangan umat terdahulu banyak kita temukan bermula dari optimisme yang tinggi untuk meraih kemenangan. Optimisme yang stabil menghantarkan mereka cepat atau lambat menuju kegemilangan. Karena optimisme bagian dari kemenangan itu sendiri. Baik kemenangan di dunia ataupun di akhirat. Optimisme orang-orang beriman sangat melekat pada jiwanya karena mereka yakin akan firman Allah:
Bahwa mereka bersama Allah swt. Dengan kebersamaannya itulah mereka meyakini perbuatannya, proses dan prosedurnya serta keberhasilannya mencapai kesuksesannya.
Dengan optimisme itu segala yang berat menjadi ringan, yang susah menjadi mudah dan yang rumit menjadi sederhana.
Ketika optimisme sudah merasuk ke jiwa maka dorongan besarlah yang muncul, dorongan untuk melakukan sebuah cita-cita agar meraih kejayaan. Ketika seorang sahabat bertanya pada Rasulullah saw.:

“Bagaimana nasib saya bila maju ke medan peperangan yang sedang berkecamuk itu’, beliau menjawab: ‘kamu akan mendapatkan syurga’ maka sahabat itu segera maju ke depan bahkan membuang kurma yang sedang dikunyahnya seraya bergumam: ‘ini akan memperlambat saya mendapatkan syurga.” Subhanallah begitulah sebagian dari kisah generasi teladan.

Saat optimisme membumbung tinggi dalam sanubari seorang mukmin, ia akan bergerak, bersikap, berjalan dan berkorban meskipun ia belum tentu dapat merasakan nikmatnya kemenangan. Karena sesungguhnya, dengan jiwa optimis itu mereka sudah mendapatkan kemenangan yang sesungguhnya. Paling tidak ia terdorong untuk memberikan sumbangsih mulianya demi keyakinan yang ia imani. Ia berharap agar Allah swt mencintai sikapnya dan ridho dengan perjuangannya:
إنّ الله يُحِبُّ الفَألَ و يَكْرَهُ التََّسَاؤُم
Saat ini, hal-hal yang menghadang perjalanan kita menuju kejayaan amatlah banyak. Rintangan, gangguan cobaan datang silih berganti. Baik yang datang dari eksternal maupun internal umat, bahkan yang muncul dari diri sendiri. Sepertinya mereka tidak pernah lelah dan berhenti. Mereka tidak menghendaki kemenangan ada di tangan kita. Apabila kita pun lelah dan jenuh menghadapinya, maka selamanya kita tidak akan pernah mencicipi rasa kemenangan itu.

Tatkala kita lelah, muncul bisikan-bisikan nista sambil mengatakan untuk apa berkorban. Apakah pengorbanan yang kamu lakukan akan kamu dapati hasilnya? Apakah pengorbanan itu akan kita rasakan. Jangan-jangan kita yang berkorban malah orang lain yang menikmatinya?
Dan sedihnya lagi apa yang sudah kita lakukan akan dipungkiri dan digugat. Mereka juga akan menutup mata pada apa yang kita perbuat.
Bisikan-bisikan ini sering kali mampir di telinga kita. Seakan-akan mereka ingin menyetop lajunya langkah kaki-kaki kita.

Imam Hasan Al Banna berpesan kepada kita:
الإمام الشهيد: ” لاَ تَيْأسُوا فَلَيْسَ اليَأْسَ مِنْ أَخْلاَقِ المُسْلِمِيْن… فَإِنَّ حَقَائِقَ اليَوْمِ أَحْلاَمُ الأَمْسِ… وَ أَحْلاَمُ اليَوْمِ حَقَائِقُ الغَدِ.
“Janganlah kalian berputus asa karena putus asa bukanlah akhlak muslim. Sesungguhnya realita hari ini impian kemarin dan impian hari ini adalah realitas hari esok.”
Gangguan yang menggelayuti kita mesti kita hadapi, karena kita mempunyai iman, kita mempunyai keyakinan dan kita bersama keberkahan Allah swt. Dan itu berangkat dari jiwa optimis yang ada dalam diri kita.
Marilah kita hayati dan yakini sabda Rasulullah saw. Di saat menghantarkan para
sahabat dalam perang ahzab:
فَسِيْرُوا بِبَرَكَةِاللهِ وَانَتُمْ فَائِزُون
“Berangkatlah kalian dengan keberkahan Allah, maka kalian akan menang.”

Imam Al Banna pun berpesan:
وَعَلىَ هَذِهِ الدَعَائِمِ القَوِيَّةِ أَسِسُوا نَهْضَتَََكُم وَ أَصْلِحُوا نُفُوسَكُم وَ رَكِّزُوا دَعْوَتََكم و قوُدَوا الأمَّةَ إِلىَ الخَيْرِ، وَاللهُ مَعَكُم وَلَنْ يَتِرَكُم أَعْمَالَكم..
“Di atas tonggak yang kokoh, bangunlah kebangkitan kalian, perbaiki jiwa kalian, fokuskan dawah kalian dan pimpinlah umat menuju kebaikan, niscaya Allah bersama kalian dan tidak akan menyia-nyiakan amal kalian.”

0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY