Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

BEBERAPA KESALAHAN YANG TERJADI DALAM SHALAT

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam semoga tercurah pada Rasulullah, keluarga dan shahabatnya.

Engkau pasti sudah tahu, saudariku kaum muslimah, bahwa shalat adalah salah satu rukun Islam yang lima, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan merupakan ibadah pertama dalam islam setelah tauhid (mengesakan Allah). Apabila seseorang baik shalatnya, maka akan baiklah semua amalannya dalam islam, dan apabila rusak, maka rusak pula amalannya.

Oleh karena itu, shalat harus mendapat perhatian khusus, apalagi ditengah maraknya bid’ah dan kesalahan yang dilakukan orang-orang ketika shalat.

Bertolak dari kewajiban memberikan nasehat serta amar ma’ruf nahi munkar, maka dalam selebaran ini ada peringatan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang-orang ketika shalat, baik berupa perkataan atau perbuatan yang dibuat-buat, maupun rukun-rukun atau sunat-sunat yang dikerjakan tidak pada tempatnya.


Beberapa kesalahan berkenaan dengan tempat shalat:

1.Sujud diatas tanah, dan meyakini bahwa pahala dan keutamaan terdapat disana. Padahal tidak ada satu hadits shahihpun yang menunjukkan keutamaan sujud diatas tanah, seandainya hal itu memang disunatkan pasti Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengamal-kannya dan menyuruh kita mengamalkannya.

2.Shalat di tempat-tempat yang ada gam-bar-gambarnya, atau sajadah yang ada gambar-gambar dan ukirannya. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa:: “Siti ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mempunyai kain gorden bergambar yang menutup sebagian ruangan di rumah beliau, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( أميطي عنا قرامك هذا، فإنه لا تزال تصاويرها تعرض في صلاتي )
“Copotlah kain gorden ini, karena gambar-gambarnya selalu mengganggu kekhusukan shalatku”. (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa shalat di tempat yang ada gambarnya hukumnya makruh, dan menunjukkan bahwa semua yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat harus dijauhi.

3.Shalat diatas kuburan, atau menghadap kearah kuburan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( لعن الله اليهود اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد )
“Allah melaknat orang-orang yahudi karena mereka menjadikan kuburan Nabi-Nabi mere-ka sebagai mesjid”. (HR. Bukhari)

Syekh ‘Utsaimin rah berkata:
“ ( اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد ) yaitu mereka menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka seba-gai mesjid dengan cara mendirikan bangunan diatasnya, atau shalat di pekuburan itu. Jadi shalat di pekuburan termasuk kategori menja-dikan kuburan sebagai mesjid, begitu juga mendirikan bangunan diatas kuburan termasuk dalam kategori tersebut”.

Beberapa kesalahan berkenaan dengan tata cara shalat:

1.Mengeraskan bacaan niat, dan meya-kini bahwa niat itu harus serentak dengan takbiratul ihrom. Padahal semua itu menyalahi sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menurut kesepakatan para ulama. Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:
( رأيت النبي صلى الله عليه وسلم افتتح التكبير في الصلاة فرفع يديه )
“Aku melihat Nabi shallallahu‘alaihiwasallam memulai shalat dengan takbiratul ihrom dan mengangkat tangannya”. (HR. Bukhori)

2.Tidak menggerakkan lidah ketika tak-biratul ihrom, membaca Al-Qur an dan semua dzikir dalam shalat, tapi hanya mencu-kupkannya dengan bacaan dalam hati, seoalah-olah shalat hanya perbuatan saja tanpa per-kataan, padahal shalat juga terdiri dari per-kataan (dan membaca dalam hati tidak ter-masuk perkataan), seandainya bacaan shalat cukup dalam hati, tentu Rasul tidak perlu ber-sabda:
( ثم اقرأ بما تيسر معك من القرآن )
“Kemudian bacalah apa yang kamu hafal dari Al-Qur an”. (HR. Bukhari)
(dan definisi membaca adalah dengan meng-gerakkan lidah)

3.Tidak mengangkat tangan ketika tak-biratul ihrom, ketika rukuk serta bangkit dari rukuk (i’tidal), dan ketika bangkit dari tasya-hud awal. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu me-riwayatkan:
( إن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يرفع يديه حذو منكبيه إذا افتتح الصلاة، وإذا كبر للركوع، وإذا رفع رأسه من الركوع )
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat tangannya sejajar dengan bahunya ketika takbiratul ihrom, rukuk, dan bangkit dari rukuk”. (HR. Bukhori)

Dan dalam hadits shahih yang lain diriwayatkan bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengangkat tangannya ketika bangkit dari tasyahud awal.

Pada empat keadaan inilah disunatkan mengangkat tangan sejajar dengan bahu sambil bertakbir.
4.Melihat ke atas, ke depan, ke kanan, atau ke kiri, yang dapat menyebabkan sese-orang lupa dengan shalatnya, serta memikirkan hal-hal yang lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah merintahkan untuk menundukkan pandangan dalam shalat dengan memandang ke tempat sujud saja – kecuali ketika duduk tasyahud dimana disunatkan memandang ke jari telunjuk – , Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam:
(ما بال أقوام يرفعون أبصارهم إلى السماء في صلاتهم) فاشتتد قوله في ذلك حتى قال (لينتهن عن ذلك أو لتخطف أبصارهم )
“Kenapa ada sebagian orang yang melihat ke atas ketika sedang shalat”. Sampai-sampai Nabi shallallahu‘alaihiwasallam mengancam:
“Mereka harus meninggalkan hal itu, kalau tidak mata mereka akan disambar (dibuta-kan)”. (HR. Bukhori)

5.Banyak bergerak dan berbuat sia-sia dalam shalat, seperti: merangkaikan jari-jari, membersihkan kuku, dan sebagainya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat sebagian orang memper-mainkan tangan mereka ketika shalat, maka beliau ber-sabda:
( ما لي أراكم رافعي أيديكم كأنها أذناب خيل شُمس، اسكنوا في الصلاة )
“Mengapa – kulihat – kalian mengangkat (dan menggerak-gerakkan) tangan kalian kalian seperti ekor kuda-kuda yang banyak tingkah? Bersikap tenanglah dalam shalat!”.
(HR. Muslim)

Hadits ini memerintahkan kita untuk tenang, khusyu’ dan konsentrasi dalam shalat.

Beberapa kesalahan berkenaan dengan tata cara sujud:

1. Tidak meletakkan anggota-anggota su-jud dilantai sebagaimana mestinya. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam :
( أمرت أن أسجد على سبعة أعظم: على الجبهة، وأشار إلى أنفه، واليدين، والركبتين، وأطراف القدمين )
“Aku telah diperintahkan untuk sujud diatas tujuh tulang (anggota tubuh) : kening – dan beliau juga menunjuk hidungnya – , dua tela-pak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki” (HR.Bukhori)

2. Meninggalkan sunnah “tajafi” dalam sujud, “tajafi” yang dimaksud adalah: meng-angkat perut dan menjarakkannya dari dua paha, menjarakkan pangkal lengan dari rusuk – asal tidak mengganggu orang yang shalat kiri kanan –, mengangkat lengan dari lantai, me-letakkan dua telapak tangan sejajar dengan bahu atau telinga, dan meluruskan punggung. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( اعتدلوا في السجود ولا يبسط أحدكم ذراعيه انبساط الكلب )
“Luruskanlah (punggung kalian) ketika sujud, dan janganlah kalian menempelkan lengan ke lantai seperti menelungkupnya anjing”. (HR. Bukhori)

Kesalahan-kesalahan lainnya:

1. Berjalan tergesa-gesa ke mesjid.

Abu Hurairoh radhiyallahu‘anhu meriwayat-kan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
( إذا سمعتم الإقامة فامشوا إلى الصلاة وعليكم بالسكينة والوقار، ولا تسرعوا، فما أدركتم فصلوا وما فاتكم فأتموا )
“Apabila kamu mendengar iqomah pergilah shalat dengan tenang dan berwibawa, dan jangan tergesa-gesa. Berapapun rakaat yang kamu dapatkan shalatlah, dan rakaat yang tertinggal sempurnakanlah”. (HR. Bukhori)

2. Tidak menyempurnakan (memenuhi) dan tidak merapatkan shaf-shaf shalat.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
( أقيموا الصفوف وحاذوا بين المناكب وسدوا الخلل ولا تذروا فرجات للشيطان، من وصل صفا وصله الله، ومن قطع صفا قطعه الله )
“Luruskan shaf, sejajarkan bahu, penuhi shaf-shaf yang masih kosong, dan jangan biarkan shaf renggang karena akan diisi oleh setan. Barang siapa yang menghubungkan shaf, ma-ka Allah akan menghubungkannya, dan barang siapa yang memutuskan shaf, Allah akan me-mutuskan (hubungan) dengannya”.
(HR. Abu Daud)

3. Mendahului gerakan imam, atau seren-tak dengannya. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam :
( أما يخشى الذي يرفع رأسه قبل الإمام أن يحول الله رأسه رأس حمار )
“Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam bahwa Allah akan merubah kepalanya dengan kepala keledai?”. (HR. Muslim)
Berdasarkan hadits ini jelaslah bagi kita kesalahan sebagian makmum yang gerakannya serentak dengan gerakan imamnya, bahkan ka-dang-kadang mendahuluinya. Dan mendahului imam hukumnya haram menurut kesepakatan para ulama, karena ancaman dalam hadits diatas yaitu: kepalanya akan ditukar dengan kepala keledai, dan ini termasuk ancaman yang mengerikan.

Inilah beberapa kesalahan yang sering dilakukan sebagian orang berhubungan dengan shalatnya dimana mereka telah menyalahi pe-tunjuk Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam.

Semua kesalahan tersebut sepantasnya diketahui dan diperhatikan oleh orang yang mencitai sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, serta semua sahabat beliau.



Disusun oleh:
Kantor Penerangan dan Pengarahan Wanita
di Mesjid Nabawi

0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY