Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

PETUNJUK RINGKAS PELAKSANAAN IBADAH HAJI IFROD

PETUNJUK RINGKAS PELAKSANAAN IBADAH HAJI IFROD

1.Mempersiapkan diri untuk ihrom, dengan melakukan hal-hal yang disunatsebelum melafazkan niat ihrom, antara lain:
a)Melakukan sunnah fitrah spt: memotong kuku, mencabut bulu ketiak, merapikan kumis, dll.
b)Mandi sunat ihrom.
c)Memakai minyak wangi di badan atau rambut, bukan di kain ihrom.
d)Memakai 2 potong pakaian putih yang tidak berjahit.
2.Berangkat ke miqot (Dzulhulifah / Bir ‘Ali bagi penduduk Madinah).
3.Melafazkan niat ihrom, yaitu: “LABBAIKALLOHUMMA HAJJAN”.
4.Disunatkan memperbanyak lafaz talbiyah: “LABBAIKALLOHUMMA LABBAIK, LABBAIKA LAA
SYARIIKA LAKA LABBAIK, INNAL HAMDA WANNI’MATA LAKA WALMULKA, LAA SYARIIKA LAK”. Ini sunat diulang-ulang sampai saat akan melontar jumroh ‘Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah.

5.Disunatkan Thawaf Qudum sesampainya di Mekah, dengan tata cara sbb:
a)Membuka bahu kanan (itthibaa’) dengan meletakkan kain ihrom dibawah ketiak kanan sebelum memulai thawaf.
b)Disunatkan mencium hajar aswad, atau menyentuhnya kemudian mencium tangan tsb, tapi jika kita terpaksa harus menyakiti atau tersakiti lebih baik tidak usah, dan cukup menghadap hajar aswad dan mengangkat tangan kanan sambil mengucapkan: “BISMILLAH, ALLAHU AKBAR”. tanpa mencium tangan tsb. Ini dilakukan setiap putaran.
c)Disunatkan berlari kecil pada tiga putaran pertama (kalau memang keadaan memungkinkan untuk itu).

d)Disunatkan megusap rukun yamani (setiap putaran) sambil membaca “BISMILLAH, ALLAHU AKBAR”. Kalau tidak bisa, tidak perlu melambaikan tangan kearahnya.
e)Disunatkan memperbanyak dzikir dan do’a, Dan sebenarnya tidak ada do’a khusus setiap putaran dari Rosulullah – shallallahu ‘alaihi wasallam – adapun buku-buku tentang do’a khusus tiap putaran tersebut dikarang sebagian ulama untuk memudahkan saja. Do’a khusus yang bersumber dari Nabi hanyalah: “ROBBANAA AATINAA FIDDUNYA HASANAH, WAFIL AAKHIROTI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAABANNAAR”. yang dibaca antara rukun yamani dan hajar aswad (setiap putaran).

f)Shalat sunat thawaf dua rakaat, dengan membaca Alfatihah dan Alkafirun pada rakaat pertama, dan membaca Alfatihah dan Alikhlash pada rakaat kedua.
g)Tawaf harus dalam keadaan berwudu.

6.Boleh Sa’i setelah itu (dan tidak perlu sa’i lagi setelah Thawaf Ifadhoh nantinya), juga boleh diakhirkan sampai setelah Thawaf Ifadhoh. Tata cara sa’i:
a)Mendaki bukit Shafa sambil membaca “INNASSHOFAA WALMARWATA MIN SYA’AA IRILLAH”.
b)Di bukit Shofa, menghadap ka’bah sambil membaca: “ALLAHU AKBAR (3X), LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHULMULKU WALAHULHAMDU, WAHUA ‘ALA KULLI SYAI IN QODIIR. LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAH, ANJAZA WA’DAH, WANASHORO ‘ABDAH, WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH.” Kemudian berdo’a apa saja dan dengan bahasa apa saja.
c)Menuju ke bukit Marwa sambil berdzikir, istigfar, dan do’a. Disunatkan berlari antara 2 tanda hijau. Sesampai di bukit Marwa dilakukan apa yang dilakukan di bukit Shofa, begitulah seterusnya. 7 putaran dimulai dari Shofa dan diakhiri diMarwa.

7.Pada pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah, disunatkan untuk pergi ke Mina dan menetap disana sampai keesokan harinya. Di Mina dilakukan shalat Zuhur, Ashar, Magrib, Isya dan Subuh dengan cara mengqosor shalat yang 4 rakaat (menjadi 2 rakaat) pada waktunya tanpa menjamaknya.
8.Pada pagi hari tanggal 9 Dzulhijjah, berangkat ke Arofah dengan tenang sambil bertalbiyah. Melakukan shalat Zhuhur dan Ashar dengan cara jama’ taqdim dan qoshor, kemudian memperbanyak istigfar, dzikir, dan do’a, sampai tenggelam matahari. Hari arofah inilah hari yang paling mulia, dimana Allah paling banyak mengampuni hamba-hambaNya yang istigfar sambil menangis, dan membebaskan mereka dari siksaan api neraka, maka jangan sampai kita sia-siakan semenitpun waktu wuquf tsb (dari terbelincir matahari sampai terbenamnya).

9.Setelah matahari terbenam, berangkat ke Muzdalifah dengan tenang sambil bertalbiyah. Melakukan shalat Magrib dan Isya dengan cara jama’ takhir dan qoshor, lalu istirahat sampai subuh, kemudian shalat Shubuh dan berdzikir serta berdo’a sampai menjelang terbit matahari, lalu mulai meninggalkan muzdalifah sambil memungut

7 batu kecil untuk melontar jumroh Aqobah diMina.

10.Sesampainya di Mina, melontar jumroh Aqobah 7 lontaran sambil bertakbir disetiap lontaran, dan tidak perlu berdo’a setelah itu. Lalu mencukur (lebih afdhol) atau memendekkan rambut secara merata. Wanita hanya memotong ujung rambutnya seukuran ruas jari. Jika sudah melontar dan memotong rambut maka sudah boleh malukan larangan ihrom (tahallul awal) kecuali hubungan suami istri.

11.Kemudian berangkat ke Mekah untuk tawaf Ifadhoh dan sa’i (kalau belum sai ketika tawaf qudum). Jika sudah tawaf Ifadhoh maka sudah boleh melakukan hubungan suami istri (tahallul tsani). Tawah Ifadhoh ini bisa diundur sampai setelah selesai mabit diMina dan melontar 3 jumroh.

12.Kemudian kembali ke Mina untuk mabit pada malam 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, dan boleh juga hanya malam 11 dan 12 saja (nafar awal).

13.Melontar 3 jumroh (jumroh Shugro, Wustho, dan Aqobah) berurutan, dengan 7 lontaran disetiap jumroh sambil bertakbir setiap lontaran. Lontaran baru sah apabila batu masuk kedalam lingkaran tembok yang mengitari tiang jumroh. Disunatkan berdo’a setelah melontar jumroh Shugro, dan setelah jumroh Wustho, dan tidak disunatkan berdo’a setelah jumroh Aqobah. Melontar 3 jumroh ini dilakukan setelah tergelincir matahari tanggal 11, 12, 13 (nafar tsani) atau 11,12 saja (nafar awal) asalkan harus keluar Mina sebelum tenggelam matahari tanggal 12 tsb.

14.Sebelum meniggalkan kota Mekah diwajibkan melakukan tawaf Wada’.

Semoga mendapatkan Haji Mabrur yang balasannya adalah Sorga.

0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY