Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

Rumah Saya Penuh Belatung, antara Disihir Ibu Mertua atau Ipar (3)

Betapa sedihnya hati ini, bila benar apa yang dikatakan Mbah Tia bahwa penyakit yang saya derita ini akibat sihir dari orang dekat sendiri. Rasanya sulit hati ini menerimanya. Namun, apa yang terjadi sejak pernikahan saya dua puluh enam tahun yang lalu hingga sekarang menjadi benang merah atas memudarnya rasa ketidakpercayaan itu. Perlahan, saya membenarkan omongan Mbah Tia.
Saya sadar, sejak awal datang ke Jakarta. Saya sudah mengalami friksi dengan kakak ipar. Waktu itu saya sempat tinggal bersama mereka beberapa tahun dan saya merasa perlakuan kakak ipar yang tidak begitu menyenangkan. Saya yang setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah, harus makan setelah mereka selesai makan. Dan terkadang saya mendapat nasi sisa kemarin. Walau demikian, kakak iparlah yang menjodohkan saya dengan Mas Hendro, karena hubungan kekerabatan mereka.
Kakak ipar berharap dapat mengendalikan saya, namun harapan itu tidak kesampaian, karena memang saya tidak mudah untuk dikendalikan orang lain tanpa alasan yang jelas. Pada sisi lain, benturan saya dengan ibu mertua sudah terjadi sejak awal pernikahan saya. Bermula dari keberadaan beras dalam plastik yang diletakan di bawah kasur saya dan Mas Hendro. Saya tidak tahu mengapa beras itu berada di bawah kasur, saya pun segera menaruh kembali beras tersebut ke gentong tempat penyimpan beras, karena saya pikir bukan pada tempatnya beras diletakan di bawah kasur, dan saya pun tidak merasa bersalah sama sekali.
Tapi ternyata tindakan saya itu, membuat ibu mertua saya marah. Saya dianggap lancang karena berani mengembalikan beras tersebut. kata ibu mertua keberadaan beras di bawah kasur itu untuk membuat rumah tangga yang akan kami jalani bersama menjadi harmonis. Tapi, saya tidak percaya dengan hal-hal semacam itu. Sebenarnya, beberapa saat setelah akad nikah saya sudah mendapat masalah dengan ibu mertua, karena saya saya tidak mau memotong kuku tangan dan kaki serta sebagian rambut untuk ritual tertentu, katanya untuk melanggengkan pernikahan kami. Namun , bagi saya hal semacam itu bukan menjadi jaminan, saya pun tidak mau melakukannya.
Hingga lahir anak keempat kami, kebencian ibu mertua terhadap saya semakin menjadi. Saya dianggap sebagai menantu yang suka melawan dan tidak mau menuruti apapun keinginannya. Saya sendiri sebenarnya ingin menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga suami, tapi saya tidak mau melakukan sesuatu yang saya anggap sebagai kesalahan. bagi saya kepatuhan pada manusia bukanlah kepatuhan yang membabi buta tanpa mempertimbangkan baik buruknya.
Apa yang disampaikan oleh Mbah Tia memang tidak boleh ditelan mentah-mentah, kemudian melakukan aksi balas dendam. Saya tidak menginginkan hal itu terjadi, karena biar bagaimanapun juga ibu mertua saya adalah nenek dari anak-anak saya, dan beliau juga ibu bagi saya. Yang saya lakukan hanyalah mengurangi intensitas pertemuan dengan ibu mertua untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Setelah diobati oleh Mbah Tia, budukan di paha saya berangsur hilang. Tapi bukan berarti saya sudah sehat, rasa nyeri masih sesekali menghampiri sementara kebutaan di mata masih belum tersembuhkan. Saya tidak mau menyerah dan hanya berdiam diri di rumah tanpa aktifitas. meskipun mata saya buta, namun mata batin saya masih bisa melihat. Karena itu saya masih membiasakan diri menjemput anak-anak yang sekolah di Jakarta Selatan, sementara saya tinggal di Jakarta Timur.
Untuk mencapai sekolah saya biasanya meminta tlong anak-anak sekolah untuk memberhentikan mobil yang mengarah ke sekolah anak saya. Dan saya pun selalu berpesan kepada kondektur bis agar menurunkan di tempat tujuan saya. berbagai kendala sering kali ssaya alami, misalnya saya pernah tersesat hingga terminal Lebak Bulus, karena salah naik mobil. Sejak itu, anak-anak melarang saya bepergian dengan kendaraan umum, saya baru boleh pergi jika mobil di rumah tidak ada yang pakai.
Desember 1997, saya menjalani operasi mata. Dalam operasi mata itu pun kembali muncul keanehan-keanehan, karena peralatan yang baru di datangkan dari Jerman mengalami sedikit kerusakan di saat operasi sedang berlangsung, sehingga darah mengalir hingga merembes ke bibir saya. tenaga medis yang mengoperasi saya terheran-heran, sebab peralatan itu masih baru. Sementara, Dokter yang menangani operasi juga tidak luput dari gangguan. Menurut cerita dokter, seakan-akan ia mendapat bisikan untuk tidak melanjutkan operasi tersebut. "Jangan tolong, jangan tolong. Biarkan saja ia buta! " Bisikan itu memang tidak didengar oleh semua yang hadir dalam ruangan operasi.
Setelah menjalani operasi mata, alhamdulillah terjadi perubahan yang menggembirakan. Secara perlahan-lahan saya mulai bisa melihat dengan normal, meskipun cukup lama mata saya berwarna merah. sekarang tinggalah rasa nyeri di tubuh saya, seperti ditusuk-tusuk jarum. Sakit beruntun yang saya alami, membuat saya mulai berpikir untuk mengangggap semua ini sebagai penyakit alami bagi saya. Tidak mengapa, sebab semakin banyak derita yang saya alami maka akan semakin berkurang dosa saya. hingga saat ini, saya tidak pernah menceritakannya pada teman-teman di kantor, walaupun mereka sering kali menanyakannya pada saya, tapi saya tetap merahasiakannya dengan berbagai alasan. Bersambung....


0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY