Selasa, 03 april 2012
berangkat dari Ciomas, Serang-Banten pagi-pagi jam 7.00 lantaran habis menginap dirumahnya Maman Sahum disapa akrab Memet, or Cungkring sapaan akrab temen-temen di MAHAPEKA (Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam), dari Ciomas menuju Sabrang, Jawilan-Serang, Wahhhh luar biasa serunya.
Pemandangan yang indah lantaran di kiri kanan pepohonan yang menghijau serta padi yang telah menguning ditambah gemerciknya gerimis di pagi hari serta tiupan angin yang semilir dilengkapi dengan candaan antara kang rony dengan memet di motor menambah kebahagiaan dan suasana ke akraban, lama sudah tidak merasakan hal seperti ini lagi setelah terpisah nya persahabatan kami oleh waktu dan tempat yang saling berjauhan karena alasan masing-masing sedang mengejar target dan cita-citanya.
Pemandangan yang indah lantaran di kiri kanan pepohonan yang menghijau serta padi yang telah menguning ditambah gemerciknya gerimis di pagi hari serta tiupan angin yang semilir dilengkapi dengan candaan antara kang rony dengan memet di motor menambah kebahagiaan dan suasana ke akraban, lama sudah tidak merasakan hal seperti ini lagi setelah terpisah nya persahabatan kami oleh waktu dan tempat yang saling berjauhan karena alasan masing-masing sedang mengejar target dan cita-citanya.
hancur nya jalan tidak lagi menjadi masalah, padahal jalan rusak parah, bukan lagi jalan berlubang jalan dari arah palima ke pamaraian-Jawilan namun banyak jalan yang hampir mirip dengana kubangan kerbau sangat ironis, padahal itu jalan alternatif menuju jalan pusat pemerintahan Provinsi Banten, namun sayang nya jalan maish hancur, kemana ya pemerintah banten apa mereka belum pernah melewati jalan itu, apa mereka tidak tahu dengan jalan itu atau apa mereka pura-pura tidak tahu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, wah ini tidak bisa dibiarkan,,,,,,,,,,
setelah sampai di kampung sabrang sekitar jam 11.30, kami istirahat sejenak sambil makan siang, habis itu pukul 15.15 kami bergegas berangkat ke simpang tiga harendong di anter Wading dan temennya naik Jupiter Z, dan kami pun langsung naik Primajasa jurusan kebon jeruk, asik di dalam bis ada pedagang asongan (tukang salak, tukang jeruk, tukang rokok, tukang roti dll) sangat seru,,,, lama tidak merasakan hal seperti ini karena kelamaan di negara orang jadi kangen rasanya he,,,,,,, sesampainya di kebon jeruk kami langsung ambil alih cabut naik mobil bus jurusan kampung rambutan, selepas sampai di tempat yang kami tuju ternyata hujan lebat, pas turun di mobil kami langsung di samber oleh para pekerja tukang payung,,,,
karena kami tidak tahu dengan tarif or ongkos jasa penyewaan payung ya kami enjoy aja, setelah kami nemu mobil tumpangan yang akan menuju bandung, lalu kami mengembalikan payung itu dan ternyata mereka minta uang paksa sebanayak Rp. 20.000 mana kami tidak punya uang lebih, hanya pas-pasan akhirnya setelah adu mulut antara maman dengan mereka melayang lah uang Rp. 10.000 he,,,, dasar di jakarta harus ngotot dulu kalo tidak habis lah sudah uang kita he,,,,, sebagai pengalaman bagi bapak, ibu, saudara, sahabat mahasiswa apabila berpergian di musim hujan seperti ini alangkah baiknya kemana-mana kita bawa payung, karena sangat bermanfaat bagi kesehatan dan keselamatan kita terutama menjaga ke utuhan kantong he,,,,,,,
2 komentar:
Wahhhh seru ya perjalanan ke bandung nya ,,,,,,,,,,,, ikut dong he,,,
assalamualaikum aa ni wading,,,,,,,,,,,,,,
Posting Komentar