Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

Aksi


MENEJEMEN AKSI

Mahasiswa adalah aset umat. Ia bersifat elitis dan eksklusif. Jumlahnya
hanya 2 % dari penduduk Indonesia yang 200 juta jiwa. Mahasiswa aktivis
lebih elitis lagi, mungkin hanya ada 1 mahasiswa aktivis di antara 10
mahasiswa. Namun, agenda yang mereka perjuangkan sangat populis, dan
realistis. Mahasiswa-lah yang bisa membangkitkan semangat perlawanan
rakyat terhadap rezim tiran. Mahasiswa-lah yang bisa mengawal reformasi
hingga ke titik tujuan. Rakyat menaruh harapan atas kekuatan intelektual
dan kekuatan aksi yang mahasiswa miliki.
Jadi, pahami dirimu dan sekitarmu, dan mari kita bergerak lagi !
Reformasi belum usai !?

Dengan kekuatan intelektual di atas rata-rata masyarakat awam, mahasiswa
memiliki kemudahan untuk mengakses berbagai informasi wacana dan
peristiwa dalam lingkup lokal hingga internasional. Begitu juga dengan
kemudahan akses literatur ilmiah dan gerakan-gerakan pemikiran, yang
pada tujuan akhirnya akan menentukan ideologi atau sistem hidup yang
akan dijalaninya. Buku yang ia baca, informasi yang ia terima,
tokoh-tokoh yang ia ajak bicara, adalah beberapa faktor utama yang kelak
sangat berpengaruh terhadap idealisme hidupnya.

Selain kekuatan intelektual yang identik dengan aktivitas ilmiah,
mahasiswa juga memiliki kewajiban untuk menguatkan potensi kepekaan
sosial politiknya.
Disebut kepekaan sosial karena mahasiswa pada dasarnya adalah bagian
dari rakyat. Apapun yang terjadi pada rakyat maka mahasiswa akan turut
juga merasakannya. Kenaikan BBM, harga bahan pokok, listrik, dan air
misalnya akan memberi ekses terhadap aktivitas kuliah.
Disebut kepekaan politik, karena gejolak sosial yang terjadi umumnya
selalu merupakan hasil side effect dari aktivitas politik, semisal
disahkannya suatu UU. UU Ketenagakerjaan misalnya akan mempengaruhi
kesejahteraan dan taraf hidup para buruh.

Setelah cerdas secara profesi keilmuan dan cerdas sosial politik, maka
sebagai gerakan ekstraparlementer mahasiswa memiliki kewajiban moral
untuk mengimplementasikan pengetahuannya itu dalam bentuk pengabdian
kepada masyarakat. Atau dengan kata lain menyuarakan kepentingan
kebenaran dan rakyat.

Berbagai metode dapat dilakukan. Dari bentuk pendampingan, advokasi,
public hearing, audiensi dengan pemerintah dan legislatif, hingga
demonstrasi (aksi).
Demonstrasi adalah cara paling efektif dalam menyuarakan kebenaran,
khususnya jika dilaksanakan pada rezim yang antidemokratis dan tiran.
Dalam makalah ini, akan dibahas sekelumit tentang manjamen demonstrasi
atau aksi, yang selanjutnya akan disebut dengan MoA (Management of
Action). Pengetahuan akan MoA ini menjadi penting agar niatan yang benar
itu dapat mencapai hasil optimal karena dilakukan dengan cara yang benar
pula.

*MANAJEMEN AKSI
Pengertian
*Aksi (demontrasi) adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan
pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa
terntentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak
yang dituju tanpa menggunakan mekanisme konvensional (birokrasi).
Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk
melakukan sesuatu.

*Latar Belakang dan Tujuan*
Aksi umumnya dilatarbelakangi oleh matinya jalur penyampaian aspirasi
atau buntunya metode dialog.. Dalam trias politika, aspirasi rakyat
diwakili oleh anggota legislatif. Namun dalam kondisi pemerintahan yang
korup, para legislator tak dapat memainkan perannya, sehingga rakyat
langsung mengambil ?jalan pintas? dalam bentuk aksi.
Aksi juga dilakukan dalam rangka pembentukan opini atau mencari
dukungan publik. Dengan demikian isu yang digulirkan harapannya dapat
menjadi snowball. Dari isu mahasiswa menjadi isu masyarakat kebanyakan,
seperti dalam kasus aksi menuntut mundur Soeharto.

*Landasan Hukum
* Aksi adalah hak bahkan dalam situasi tertentu dapat menjadi kewajiban.
Ia dilindungi oleh UU positif. Selain Declaration of Human Right
(freedom of speech), hak aksi juga dilindungi oleh UUD 1945 pasal 28
beserta amandemennya. Secara lebih spesifik, aksi ini kemudian diatur
dengan adanya UU No. 9/1998 tentang Mekanisme Penyampaian Pendapat di
Muka Umum.
UU ini mengharuskan panitia aksi harus memberikan pemberitahuan kepada
pihak kepolisian setidaknya 3 hari menjelang hari H. Ketentuan lainnya
adalah, didalam surat pemberitahuan itu harus ada nama penanggung jawab
aksi, waktu pelaksanaan, rute yangh dilewati, isu yang dibawa, jumlah
massa, dan bentuk aksi. Selain itu ada juga larangan untuk melakukan
aksi pada hari-hari tertntu dan tempat-tempat tertentu.

Dalam pandangan aktivis, UU ini pada awal pengesahannya dicurigai
sebagai alat untuk mengibiri suara kritis mahasiswa dan rakyat. Dan pada
perkembangannya, UU inilah yang digunakan oleh rezim berkuasa via aparat
kepolisian untuk mematikan suara oposan, dengan banyak menyeret para
aktivis ke penjara.

*Kode Etik*
Untuk menjaga konsistensi gerakan, beberapa elemen gerakan mahasiswa
memiliki kode etik aksi. Kode etik ini pula yang menjadi faktor pembeda
aksi yang satu dengan aksi yang lainnya.
Di KAMMI misalnya, kode etiknya adalah memulai dan menutup aksi dengan
doa, tidak membaurkan peserta aksi putra dengan putri, dan tidak
mencemooh seseorang dari cacat fisiknya. Faktor pembeda lainnya adalah
lirik lagu-lagu perjuangan dan kata-kata pekik teriakan.

*MEKANISME LAHIRNYA KEPUTUSAN AKSI*
Keputusan aksi sebaiknya didiskusikan secara matang analisis SWOT-nya.
Organisasi intra kampus mempunyai mekanisme yang berbeda namun hampir
sama dengan mahasiswa ekstra. Di ekstra jalur pengambilan keputusan
lebih pendek sehingga keputusan aksi dapat lebih cepat dieksekusi.

Secara garis besar mekanisme lahirnya keputusan aksi adalah sbb :

1. Diskusi awal (Tim/Dept. Khusus : bidang Sospol), dteruskan ke :
2. Diskusi Lanjutan (pelibatan kader, (unsur UKM), menghadirkan pakar,
penerbitan Pers Release), lalu
3. Pembentukan Tim Teknis Aksi
4. Aksi di lapangan

*MERANCANG AKSI
*Dalam merancang aksi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
planning aksi, perangkat aksi, pelaksanaan, dan kegiatan paska-aksi.

Planning Aksi
Dalam tahap perencanaan aksi, hal urgen yang perlu diperhatikan adalah :
- Tema / Grand Issue
Pilihlah tema atau isu yang sedang hangat menjadi bahan pembicaraan (up
to date) atau relevan atau sesuai dengan kebutuhan organisasi yang
bersangkutan. Kemudian fokuskan, agar informasi atau opini yang hendak
dibangun tidak bias.

- Target
Susun target. Baik target teknis seperti pencapaian jumlah massa dan
blow up media, dan target esensi seperti isu tuntutan aksi. Begitu juga
target siapa yang pihak yang hendak dituju.

- Skenario
Seperti halnya film, aksi butuh skenario, yang menjadi acuan bergeraknya
aksi. Skenario ini mencakup rute, tokoh orator, happening art, dan acara
lainnya. Sebaiknya skenario disiapkan lebih dari satu. Jika ada sesuatu
hal di lapangan tak memungkinkan berjalannya sebuah skenario, dapat
diganti dengan skenario lain (plan B).

- Massa
Dalam aksi yang mengandalkan massa, strategi penggalangan massa menjadi
penting, demikian juga dengan cara mengendalikan massa jika massa
berjumlah besar.

- Pemberitahuan
Tergantung pada kebutuhan. Jika kita memutuskan untuk menulis
pemberitahuan, maka lakukan sesuai dengan UU No. 9/1998. Begitu juga
dengan pemberitahuan kepada media massa (release awal) agar kelak mereka
dapat meliput kita.

- media interest
Aksi yang ?menarik? akan disukai oleh media. Karena itu perlu
diperhatikan sebuah momen yang khusus didesain untuk konsumsi jurnalis
foto, selain press release untuk jurnalis berita.

- Format
Format atau bentuk aksi adalah pilihan dari banyak bentuk aksi.
Pilihannya ada dua, format kekerasan atau nirkekerasan. Sebagai ?penjaga
gawang? gerakan moral, maka seyogyanya aksi mahasiswa bersifat
nirkekerasan. Aksi nirkekerasan ini sangat bervariatif sekali. Dimulai
dari aksi diam (bisu), orasi, happening art, aksi topeng, mmogok makan,
hingga ke blokade, pengepungan, dan boikot.

*Perangkat Aksi*
Perangkat aksi adalah person-person yang terlibat dalam suksesnya
sebuah aksi. Mereka diantaranya adalah :
- Korlap
Koordinator Lapangan adalah pemegang komando ketika aksi sedang
berjalan. Peserta aksi harus mentaati setiap arahan dari korlap. Korlap
memperoleh masukan informasi dari perangkat lain yang akan digunakannya
untuk mengambil keputusan-keputusan penting. Korlap juga yang bertugas
menjaga stamina massa agar tidak loyo dan tetap konsentrasi ke aksi.
Korlap bukanlah amanah instant. Ia diperoleh dari proses jangka panjang.
Korlap adalah orang paling mengerti tentang isu yang sedang
diperjuangkan, sehingga wawasan pengetahuannya dapat dikatakan lebih
banyak dari yang lainnya. Korlap dapat juga berorasi.

- Orator
Terkadang diperlukan orator khusus selain korlap, khususnya pada aksi
aliansi atau aksi yang melibatkan tokoh. Para orator ini menyampaikan
orasi berdasarkan isu yang telah disepakati bersama. Bobot suatu orasi
ditentukan oleh susunan kalimat, data up to date, dan kualitas
pernyataan sikap.

- Agitator
Agitator adalah pembangkit semangat massa dengan pekik teriakan
disela-sela orasi korlap dan orator. Ia juga membantu korlap untuk
menjaga stamina massa dengan memimpin lagu dan yel-yel.

- Negosiator
Terkadang diperlukan person yang khusus bertugas untuk melakukan
negosiasi. Negosiasi ini dilakukan kepada aparat polisi atau pihak-pihak
yang ingin dituju jika aksi di-setting audiensi.

- Humas
Tim Humas adalah salah satu elemen penting aksi. Tim humas bertanggung
jawab dalam menjembatani aksi kepada para jurnalis. Mereka membuat pers
release. Bobot Pers Release itu dibuat berdasarkan nilai-nilai
jurnalistik. Disebut sukses jika media tidak bias memuat tuntutan atau
opini yang hendak digulirkan oleh aksi.

- security/border
Tim ini bertugas menjaga keamanan peserta aksi. Mereka juga wajib untuk
mengidentifikasi para penyusup atau aparat yang hendak memprovokasi agar
aksi berakhir chaos. Tim ini memiliki bahasa tersendiri yang hanya
diketahui oleh sedikit orang dari peserta aksi.

- Dokumenter
Tim ini memback-up tim humas. Tetapi inti tugasnya adalah mendokumentasi
aksi dari awal hingga akhir serta membuat kronologis aksi. Dokumentasi
ini dengan kamera, handycam ataupun notes. Data ini akan digunakan
sebagai bukti otentik jika aksi mengalami kekerasan dari aparat atau
massa lain.

- medik
Tugas ini memang spesifik bagi mereka yang menguasai ilmu medis. Umumnya
adalah mahasiswa kedokteran atau mereka yang pernah terlibat dalam
aktivitas kepalangmerahan atau bulan sabit merah. Tim ini memberikan
pertolongan pertama kepada peserta aski yang mengalami cidera.

- Logistik
Dalam aksi yang disetting lama dan melelahkan. Tim logistik bertugas
untuk menyediakan sarana untuk membugarkan peserta aksi seperti air
minum, snack dan sound system. Terkadang, mereka juga membuat dan
mendesain kertas tuntutan atau karikatur.

- tim kreatif
Tim ini memiliki kewenangan untuk mendesain sebuah atraksi seni atau
instalasi sesuai amanat hasil musyawarah.

*Pelaksanaan dan Pasca Aksi
* Saat massa telah terkumpul di tempat yang telah ditentukan, maka
korlap sebaiknya tidak langsung memberangkatkan peserta aksi sebelum ada
taujih (nasehat) dan doa. Selain itu perlu juga adanya pemanasan
(warming up) dengan cara melatih yel-yel atau orasi untuk pencerdasan
peserta aksi. Warming-up ini bertujuan untuk mensolidasi peserta aksi.
Setelah kompak, solid, dan cerdas barulah aksi dimulai.

Saat aksi, peserta wajib menghormati komnado korlap dan turut menjaga
keamanan aksi hingga aksi usai. Jika aksi disetting serius atau aksi
bisu maka peserta harus menjauhkan dari kegiatan senda gurau dan
ketidakseriusan.

Seusai aksi, maka peserta menutupnya dengan doa. Evaluasi juga dilakukan
untuk meningkatkan kualitas aksi berikutnya. Tim humas juga memonitoring
media untuk memantau keberhasilan blow-up media dan tingkat ke-bias-an
tuntutan.

*TIPS DAN TRIKS*
- Angle foto
Foto dapat berbicara lebih banyak dari kata-kata. Maka desain aksi yang
menyediakan angle foto yang baik akan membuat aksi lebih mudah ter-blow
up. Misalnya: aksi LSM Pro Fauna yang membuat balon kura-kura raksasa
dalam menentang eksploitasi kura-kura sebagai komoditas.

- kalimat poster
Kalimat poster biasanya juga menjadi incaran fotografer. Pilihlah
kalimat yang cerdas namun tetap mencerminkan akhlak seorang mahasiswa.
Unik dan kreatif adalah kuncinya. Misal : IMF = International Monster Fund.

- Uniform
Keseragaman pakaian peserta aksi juga dapat menarik perhatian. Pakaian
putih-putih, hitam-hitam atau mengenakan pakaian seperti orang utan
untuk aksi mendukung keberlangsungan orang utan.

- Propaganda
Propaganda dibuat untuk mencerdaskan masyarakat di sekitar aksi agar
mereka mendukung aksi. Jika aksi dipusat keramaian, maka selebaran
propaganda dapat menjadi bacaan yang mengusik perhatian.

- pers release
Selain data 5W+1H, pers release juga disusun dengan kalimat baik dan
sudah sesuai dengan bahasa koran, sehingga redaktur tidak banyak
mengedit. Adanya tambahan data dan angka dapat menambah bobot release.

- yel/lagu
Ciptakanlah yel-yel yang khas dan mudah diingat. Lagu bisa diperoleh
dengan mengubah lirik dari lagu yang populis. Yel dan Lagu akan
memelihara stamina massa.

- Symbolized
Simbolisasi perlu dilakukan untuk mencuri perhatian media jika massa
aksi tidak terlalu banyak. Misalnya : aksi membawa tikus ke kantor DPRD
untuk menyindir anggota dewan yang tak ubahnya seperti tikus-tikus pengerat.

- aliansi taktis
Untuk memperkuat posisi tawar, aliansi kadang diperlukan. Aliansi
didasarkan pada pertimbangan kesamaan ideologi, atau kesamaan isu , atau
kesamaan metode. Jika aliansi ini adalah dari universitas, maka bendera
masing-masing universitas wajib untuk ditonjolkan.

- menghadapi wartawan
Jika jurnalis TV mewawancarai peserta aksi, sebaiknya peserta tersebut
mengarahkannya kepada tim humas atau korlapnya agar jurnalis itu dpat
mewawancarai person yang lebih valid dalam memberikan keterangan.
Ketika di wawancara, demonstran yang efektif merancang pesannya supaya
bisa disampaikan secara utuh dalam tempo 10 hingga 15 detik. Setelah
pesan disampaikan secara singkat, padat, dan utuh - baru kemudian
dilakukan elaborasi. Ini menjaga agar pesan utama secara utuh tetap bisa
tersiar walaupun mungkin elaborasinya terpotong. Hal ini disebabkan
karena spot berita TV sangat singkat, berbeda dengan media cetak yang
dapat memuat banyak.

Berhadapan dengan wartawan, jauhilah sikap arogan, tampakkanlah sikap
ramah dan bersahabat. Sikap arogan membuat wartawan menjaga jarak,
bahkan pada titik puncaknya wadah asosiasi mereka akan memboikot setiap
kegiatan aksi kita.

Beberapa pertanyaan dari wartawan yang bisa diantisipasi oleh setiap
peserta aksi adalah:
- Mengapa anda berada disini?
- Apa yang ingin anda capai?
- Apakah demonstrasi ini sungguh-sungguh merupakan solusi?
- Apa yang bisa dilakukan oleh khalayak untuk masalah yang anda perjuangkan?

0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY