Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

PANDUAN TUGAS MEMBACA

PANDUAN TUGAS MEMBACA


Gambar orang membaca
dan bola dunia


Departemen Kaderisasi
Dewan Pimpinan Pusat
Partai Keadilan
1999


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji dengan penghambaan hanya teruntuk kepada Allah dan semoga salam dan sholawat selalu Allah limpahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, sehingga Tim Penyusun Kurikulum Kaderisasi dapat menerbitkan buku tentang PANDUAN TUGAS MEMBACA untuk para anggota Partai Keadilan.
Buku Panduan Tugas Membaca ini disusun dalam rangka membantu anggota Partai Keadilan untuk mencapai tujuan kaderisasi secara mandiri. Kurikulum kaderisasi Partai Keadilan didesain untuk menciptakan insan yang dapat mengembangkan dirinya secara mandiri, yaitu melalui model pendidikan androgogy dan kader sebagai pusat kegiatan (student centre learning). Teknologi pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum meliputi aktivitas kaderisasi terstruktur dan mandiri, dimana aktivitas tersetruktur berupa tutorial dan tugas membaca.
Melalui penguasaan tiga bidang studi secara tutorial yaitu: Akhlak dan Pengembangan Diri, Metode Berfikir dan Riset serta Belajar Mandiri, maka kader partai keadilan akan mampu mengembangkan dirinya secara mandiri. Kegiatan belajar yang bersifat terstruktur mandiri dapat dicapai melalui tugas membaca. Sehingga kegiatan membaca dalam aktivitas kaderisasi merupakan salah satu kegiatan utama bagi anggota partai keadilan.
Untuk memenuhi kebutuhan membaca para kader,maka Departemen Kaderisasi Partai Keadilan telah menerbitkan buku panduan tugas membaca yang saat ini di tangan anda. Buku ini disusun berdasarkan kebutuhan kurikulum dalam mencapai tujuan aktivitas kaderisasi yang bersifat menyeluruh untuk setiap level keanggotaan.
Tidak ada gading yang tidak retak, sehingga dengan adanya kekurang sempurnaan Buku Panduan Tugas Membaca ini diharapkan akan ada revisi pada waktu yang akan datang. Untuk itu harapannya, buku ini akan mendapatkan banyak masukkan dari berbagai pihak yang terkait tentang substansi maupun teknik penulisannya untuk mendapatkan penyempurnaan.


Jakarta, Juni 1999
Tim Penyusun Kurikulum
Departemen Kaderisasi
Dewan Pimpinan Pusat
Partai Keadilan







Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi
Halaman Persembahan

BAB I. ASUMSI DAN DASAR PEMIKIRAN

1. Keutamaan belajar

2. Keutamaan membaca

3. Dasar pemikiran tugas membaca

BAB II. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan instruksional Umum
2. Tujuan Instruksional Khsusu (TIK)

BAB III. SKILL MEMBACA
Daftar kelompok buku (termasuk didalamnya buku referensi)

BAB IV. SISTEM EVALUASI
Pembentukan kelompok diskusi
Laporan tertulis individu
Syarat naik level keanggotaan

BAB V. RELEVANSI JENIS BACAAN DENGAN KURIKULUM KADERISASI
1. Bidang studi kepartaian
2. Jenis bacaan (utama dan pilihan dan pendukung)

BAB VI. KELOMPOK REFERENSI TUGAS BACA




Moto Departemen Kaderisasi

Belajar sepanjang hayat untuk
kesalehan individu dan kolektif guna
mewujudkan masyarakat madani






(Salah satu misi Departemen Kaderisasi )

Kami ingin menjadi
partai kader yang terus belajar


BAB I
ASUMSI DAN DASAR PEMIKIRAN

Pokok-pokok materi : Masyarakat pembaca, Keutamaan belajar, Buat catatan kecil, Keutamaan membaca, Dasar pemikiran tugas membaca, Skill membaca.

A. ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN
Apakah anda telah mengetahui rekomendasi dan tujuan kegiatan membaca dalam Islam? Sebaiknya anda memahami salah satu alternatif model pembelajaran (learning models) yang ditawarkan tentang ?
Bagi ummat islam seharusnya kegiatan membaca bukanlah hal yang baru. Allah menurunkan Ayat Al quran yang pertama dengan perintah “ iqra’ “ - membaca (QS 96:1-5). Fungsi perintah membaca pada ayat tersebut merupakan alternatif model pembelajaran (learning model) yang paling efektif, sederhana dan murah dibandingkan model pembelajaran yang lainnya, asal kondisi sang pembelajar aktif (student centre model) dan ada fasilitas yang dibaca. Tujuan model pembelajaran membaca yaitu untuk membuat seseorang tidak tahu menjadi tahu (maalam ya'lam).
Seorang pemikir besar meletakkan kemampuan pemahaman (al fahmu) sebagai rukun pertama yang harus dimiliki oleh seorang dai. Bahkan untuk memperoleh pemahaman ini, ditegaskan kembali dengan memberikan rambu-rambu kewajiban bagi seorang dai, yaitu dengan:
 Selalu membaca Al quran,
 Mengembangkan kemampuan membaca
 Mengembangkan kemampuan membaca dan menulis,
 Memperbanyak bacaan dan memiliki perpustakaan pribadi.

B. PERUBAHAN GLOBAL DAN DAMPAK PADA LEBAGA PENDIDIKAN
Keadaan hidup semakin berubah dengan lebih cepat, tidak menentu dan semakin kompetitf. Dampak perubahan hidup tersebut menimbulkan grafik dari angka pertumbuhan permasalahan lebih cepat dibandingkan dengan angka kemampuan kita menyelesaikan masalah…………
Itulah sebagian kecil dari gambaran ummat manusia memasuki melenium ketiga, yaitu suatu era informasi. Semakin canggihnya teknologi dan bervariasinya penerapan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan. Pada akhirnya hanya lembaga atau individu berkualitaslah yang mampu memanfaatkan peluang dan memanfaatkan teknologi itu sendiri.
Setiap orang berteriak tentang perubahan yang cepat dan kita terus menerus mengulang data statistik tentang presentasi perubahan pengetahuan seluruh dunia yang sudah ditemukan sampai waktu terakhir. Semua itu benar, tetapi “perubahan “ yang relevan adalah yang memaksa kita menata ulang organisasi agar dapat memperoleh keuntungan atau bahkan hanya bertahan hidup dalam gelombang berubahan hidup yang besar. Perubahan biasanya berkaitan dengan dengan perkembangan teknologi dan budaya manusia, dan teknologi menjadi inti dari perubahan-perubahan tersebut melalui tiga cara yang berbeda:
1. Teknologi memaksa orang belajar cara membuat barang atau berkomunikasi satu sama lain yang sama sekali baru
2. Perubahan itu bisa menyebabkan dan bahkan memaksa organisasi lain agar tidak ketinggalan dengan cara melakukan modifikasi barang dan jasa dengan cepat.
3. Perubahan seringkali memaksa kita membuat rencana ulang organisasi (re-enginering organization), baik visi dan strategiknya.
4. Komunikasi yang lebih maju berarti bahwa perubahan yang tadinya hanya terjadi di sebuah kawasan, kini terjadi di mana saja pada saat yang sama. PR (home-work)- baru , berarti kita harus menguasai ilmu jaringan (net-working) dan mengakses informasi lewat jaringan informasi- apapuin bentuk jaringan itu-.
Kedua faktor pertama menyebabkan perubahan secara obsolut, sedangkan yang lainnya menyebabkan perubahan yang relatif.
Sehubungan dengan ini, Peter Drucker (1992) mengatakan: bahwa “ …setiap organisasi harus membangun manajemen perubahan sampai ke struktur terdalamnya “ (Havard Business Review, Sep-Okt 1992. Hal 97)
Bagaimana arus informasi disekitar anda ? Paling tidak ada lebih dari 10 buah koran yang terbit setiap hari (seperti Republika, Kompas, Media Indonesia, Terbit dll. Ada lebih dari 10 majalah yang terbit setiap minggu atau dua mingguan (seperti: Gatra, Tempo Adil, Sabili, Forum, dan sebagainya). Ada berapa buku baru dan buku edisi revisi setiap tahun diterbitkan. Ada berapa artikel ilmiah yang berhubungan dengan profesi anda ditulis setiap tahunnya. Ribuan data sekarang masuk dalam proses dijitasi ke dalam komputer dan jaringan komputer berlevel LAN, MAN dan WAN. Kusus jaringan WAN, maka ada berapa data yang mengalir melalui internet atau jaringan yang anda miliki. Berapa lama anda dapat mengakses seluruh informasi mengalir tersebut dengan baik. Keadaan tersebut akan lebih membuat kita terpuruk jika kita tidak mengantisipasinya.
Jika anda tidak ingin menjadi orang "kuper" atau ketinggalan informasi, makakini saatnya anda harus mulai memperbaiki gaya belajar anda dengan melalui meningkatkan ketrampilan membaca. Menurut Juwono S (1998) ketrampilan membaca juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan pemikiran konseptual yang tercermin dari kegiatan merumuskan kata atau ungkapan yang mewakili kenyataan hidup. Semuanya tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kekuatan membaca agar kehidupan lebih baik.
Untuk mengantisipasi era global tersebut, maka lembaga pendidikan apapun menurut Koman S (1997) hendaknya melakukan “ effort of increasing education performance are focused on education system, teaching learning education , human resources and educational facilites.

C. TRANSFORMASI MODEL PEMBELAJAR ERA INFORMASI

Perubahan peradaban dan kultur pada era informasi membawa dampak perubahan model belajar dan pengelolaan institusi pendidikan. Ada beberapa hal yang perlu kita cermati, agar kita mengerti arah model pembelajarnya yang harus kita lalui untuk memperoleh maslahat di masa depan.
Menurut Moesdarsanto (1996), perubahan paradigma belajar di era informasi mengalami perubahan besar. Perubahan strategi belajar (teaching learning technology) dari spektrum era industri menuju era informasi dengan ciri-ciri sebagaimana terlihat pada gambar berikut:


Spektrum belajar era informasi dalam gambar diatas menunjukkan perubahan kelanjutan dari era industri dan pra industri. Pada era informasi kegiatan pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Proses belajar interakrif, dimana individu dapat berinteraksi aktif dengan sumber belajarnya; yaitu produk-produk teknologi informasi.
2. Skenario belajar berdasarkan tujuan utama (goal based learning), dimana individu diberikan kebebasan otonomi penuh untuk mengeksplorasi subjek ilmu dari sudut pandang kebutuhannya untuk mencapai tujuan utama yang telah ditentukan.
3. Penggunaan model belajar jenis just in time learning karena sering kali kebutuhan ilmu untuk kepentingan lapangan lebih cepat dan mendadak datangnya (unpredicteable), sehingga pemecahan materi belajar (learning materials/ subject) juga harus segera terpenuhi dalam waktu yang relatif pendek atau saat itu juga. Disini kemampuan sang pembelajar mengakses informasi sangat menentukan. Untuk itu pembelajar harus diajarkan tentang jendela-jendela informasi dan cara mengaksesnya dengan baik.
4. Informasi (sumber belajar) dapat diakses setelah dijelajah, kemudian dipelajari secara mendalam, lalu keluar melompat mengakses informasi yang lain lagi; penomena ini disebut hipernavigasi. Pada era mendatang, menu belajar yang monoton , apalagi guru atau vasilitator yang tidak dapat menyajikan informasi aktual akan tidak disukai oleh sang pembelajar. Urutan-urutan atau sekuensial subjek ilmu akan menjadi kurang digubris, fenomena ini disebut non-linier informational adventure.
5. Individu dapat membentuk jaringan hubungan (networking) dengan individu lain atau gurunya dengan tempat yang berbeda. Jalinan hubungan jaringan belajar tersebut dapat berupa suara, gambar dan tulisan (audiovisual) Kemampuan mengirim informasi dan menerima informasi melalui jaringan menjadi lebih penting.
6. Karena model belajar bersifat networking, maka tidak ada orang belajar sendiri kecuali dengan kolaborasi.
7. Ciri model belajar masa depan adalah bersifat mandiri total.

Model belajar SPICES saat ini juga mulai berkembang dan diminati banyak lembaga pendidikan formal. Model belajar SPECES merupakan kepanjangan dari Self directing learning, Problem-based learning, Integrated teaching, Community oriented, Early clinical eksposure dan Student centred. Model ini menawarkan sang pembelajar langsung memilih kebutuhan apa yang diperlukan , sehingga kurikulum hanya menawarkan tujuan global dan memberikan rambu-rambu. Model belajarnya sesuai dengan kebutuhan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk memecahkan masalah dan memperoleh pengelaman belajar yang luas, maka model belajarnya bukan disiplin perdisiplin melainkan bidang studi yang terintegrasi dan saling berhubungan erat. Apa yang dipelajari, merupakan ilmu-ilmu yang betul-betul bermanfaat dan berorientasi kepada keperluan kehidupannya , kebutuhan masyarakat, kebutuhan lembaga dan kebutuhan pasar (customers). Kurikulum yang didesain membuat seseorang mampu mendeteksi keadaan masalah sedini mungkin (proaktif, promotif dan antisipatif). Model ini menjadikan sang pembelajar yang dibuat aktif dan guru bersifat fasilitator

D. HASIL SUPERVISI KEGIATAN KADERISASI DAN PEMECAHANNYA
Hasil laporan supervisi penyelenggaraan kaderisasi secara nasional menunjukkan ada bebrapa kondisi yang perlu diperhatikan. Dimana sebagian besar wilayah di daerah sulit mendapatkan bahan bacaan dan tidak terarah dalam memilih bacaan untuk proses pembelajaran secara mandiri. Informasi bidang keilmuan yang tidak merata, sehingga diperlukan perencanaan dan kebijakkan yang bersifat strategis untuk mengantisipasi kualitas kader yang merata diseluruh tanah air. Sedikitnya profesi syari’ yang menjadi tulang punggung kegiatan kaderisasi. Mahalnya biaya jaulah, sehingga dengan memberikan proses pembelajaran d pengiriman fasilitator tidak akan mungkin dengan frekuensi yang sering. Salah satu upaya pemecahan yaitu dengan membuat program wajib baca dan memperbanyak koleksi informasi, baik berupa buku, transkrip dan kliping. Departemen Kaderisasi akan mendorong anggotanya untuk dapat belajar secara mandiri dan memananfaatkan seluruh komponen proses belajar yang dimiliki. Dan memungkinkan untuk dikembangkan sistim jaringan untuk keperluan kaderisasi.



BAB II
TUJUAN INSTRUKSIONAL

Sehubungan dengan adanya trasformasi lingkungan global dan transformasi model belajar, maka beberapa strategi proses pembelajaran untuk anggota Partai Keadilan ditetapkan. Agar para anggota Partai Keadilan menjadi putra-putri bangsa yang mempunyai wawasan integral, sehinga mampu mewujudkan masyarakat madani. Salah satu model belajar yang diterapkan oleh Partai keadilan kepada para kader adalah Program Tugas Baca, dimana program ini mempunyai tujuan instruksonal (learning goals) sebagai berikut :

A Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Melalui tugas membaca ini, maka secara umum diharapkan kader akan:
1. Mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan mandiri.
2. Mampu meningkatkan ketrampilan membaca dan ketrampilan penguasaan ilmu melalui bahasa tulisan.
3. Mampu mengambil intisari terhadap buku yang dibaca atau bahan bacaan (reading materials) dalam bentuk abstrak atau kesimpulan (summary).
4. Mampu berbagi pengetahuan (share of knwoledge) dengan anggota parta lainnya, yaitu dalam bentuk forum kelompok diskusi setelah membaca, serta mampu mencerna bahan bacaan secara mendalam (internalize) pada setiap isu.
5. Mampu melatih untuk pendidikan diri secara mandiri dan membuka jendela melalui membaca (the read is the windows f he world).
6. Mampu meningkatkan ketrampilan menulis

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti program membaca ini, maka anggota partai keadilan akan :

a. Aspek Penguasaan Bahan (reading comprehension)
1) Mengetahui hal-hal yang bersifat ilmiah, umum dan populer yang dapat membantu dalam mengembangkan dirinya dan wawasannya, sehingga mampu berinteraksi dengan orang lain.
2) Mampu menafsirkan phenomena kehidupan sosial politik dalam dan luar negeri, sehingga dapat membantu para kader dalam mensikapi isu-isu mutakhir (current issues).
3) Mampu menganalisa, membuat perencanaan pribadi/ kelompok dan membuat pengembangan terhadap substansi kajian dan gagasan yang disajikan pada kegiatan belajar terstruktur tutorial.
4) Mampu membuat penilaian dan asumsi terhadap kasus-kasus lapangan yang sangat bervaritif masalahnya.

b. Aspek Skill Membaca dan Menulis
5) Mampu meningkatkan skill membaca dengan indikasi dengan bertambahnya kecepatan membaca kata per-menitnya (kpm).
6) Mampu meningkatkan skill membaca dengan indkasi dengan bertambahnya kemampuan mengembangkan ide per-menit (ipm).
7) Mampu menuliskan abstrak atau ringkaan eksekutif terhadap buku atau bahan bacaan yang telah dibaca.

c. Aspek Pengembangan Informasi
8) Mampu memberikan pendapat, saran, kritik, tanggapan dan komentar terhadap buku dan bahan bacaan (reading materials) yang dibaca.
9) Mampu menganalisa struktur penulisan ,kerangka teori, asumsi, validitas dan relevansi yang dibaca (analytical thining).
10) Mampu mempertahankan hasil analisisnya dalam suatu forum kelompok diskusi (forum sejenisnya) dan menyakinkan peserta lain akan validitas analisisnya.

d. Aspek Pendidikan Diri
11) Mampu mengembangkan logika berfikir untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi secara mandiri, yaitu melalui pengembangan informasi yang telah dimiliki atau memilih bahan bacaan lain yang sesuai secara mandiri.
12) Mampu mengembangkan sifat ijtihadiyyah dalam menyelesaikan masalah, khusunya terhadap kasus kasus lapangan yang sifatnya mendesak untuk segera diselesaikan secara mandiri.
13) Khusus untuk tingkat pimpinan, maka mampu mengembangkan sifat ijtihadiyyah terhadap kasus kasus lapangan yang sifatnya mendesak dan masalah yang belum baku standart pemecahannya (ikhtilaf ijtihadiyyah) untuk segera diselesaikan secara mandiri atau kelompok tanpa menunggu instruksi dan rekomendasi dari lembaga diatasnya.




BAB III
SKILL MEMBACA

Ingat , agama kita menurunkan awal ayat dengan kata perintah untuk membaca. Harapan kita , akan terciptanya kebiasaan membaca (reading habit) pada setiap individu muslim dan akhirnya terwujudnya masyarakat pembaca (reading society). Untuk itu kita perlu menguasai teknik membaca (reading skill) , sehingga kita merasakan kesenangan dalam membaca (reading enjoy). Membaca bukan kewajibkan atas diri kita, tetapi membaca adalah kebutuhan kita.
Membaca sebenarnya bukan merupakan aktivitas yang baru bagi kita semua. Sejak di bangku sekola dasar , bahkan sebelumnya , kita sudah diajarkan membaca dan sampai saat ini hampir setiap hari kita melakukan aktivitas membaca. Pada dasarnya kita semua sudah mampu dan mengetahui bagamana cara membaca. Dalam banyak hal dan juga dibidang aktivitas kepartaian kita dituntut banyak membaca, baik membaca laporan, membaca buku dan membaca berpuluh-puluh artikel yang berhubungan dengan membaca. Masalah yang sering kita dihadapi yaitu banyaknya bahan yang harus kita baca sementara waktu yang kita miliki sangat sedikit, maka kita memerlukan beberapa strategi dalam membaca. Disini akan ditunjukkan beberapa literatur yang perlu anda pelajari untuk meningkatkan reading skill, teknik praktis reading skill dan hambatan membaca cepat.

A. STRATEGI MEMBACA CEPAT
Teknik membaca cepat dan menangkap ide pokok disebut dengan speed reading. Agar seseorang dapat melakukan speed reading, maka yang sangat dperlukan adalah praktek/ latihan membaca setiap hari dengan baik. Semakin sering membaca, semakin mudah kita mengetahui dan menerapkan strateginya. Hal yang perlu diketahui adalah:
• Membaca kelompok kata, bukan kata demi kata dan;
• Mengerakkan mata lebih cepat waktu membaca, sehingga mengetahi hubungan kalimat atau konteksnya
Untuk tujuan tersebut, teknik skimming dan scaning sangat membantu. Yang dimaksud dengan skimming yaitu membaca teks dengan tujuan hanya mendapatkan isi bacaan secara gais besar saja, sedang scanning adalah membaca makalah untuk mendapatkan informasi secara lebih rinci. Tujuan utama skimming adalah memilih artikel, misalnya dengan melihat:
• Judul artikel: apakah sudah sesuai dengan minat kita;
• Sub Judul artikel, apakah sesuai dengan minat spesifik atau sudut pandang pembahasan yang ingin kita ketahui dan
• Kalimat pertama (main sentences) dalam setiap paragraf, yaitu biasanya berisi ide pokok (main idea)
Setelah memilih artikel yang dikehendaki, langkah selanjutnya adalah melakukan scanning. Khusus dalam membaca naskah dalam bahasa asing (arab, inggris), pada umumnya sebelum membaca suatu tulisan, kita telah dihantui perasaan tidak percaya diri berupa rasa takut tidak mengetahui arti kata-kata dalam bahasa asing tersebut. Dalam hal ini, terdapat 2 kelompok yang mungkin membantu:
• Pengetahuan yang telah kita miliki sebelumnya sangat membantu pemahaman kita terhadap tulisan yang dibaca.
• Jika kta menghadapi kata-kata sulit, usahakan tetap terus membaca untuk mendapatkan ide pokoknya. Kita tidak perlu selalu membuka kamus, kecuali dkalau kata-kata tersebut merupakan kunci dalam suatu kalimat atau paragraf

Semakin cepat kita menyelesaikan membaca sebuah buku, maka berarti kecepatan membaca kita semakin baik. Mengukur kecepatan membaca membandingkan antara banyaknya kata yang kta baca dengan waktu yang kita perlukan dalam membaca diistilahkan kecepatan membaca dalam kata per-menit (kpm).
Semakin banyak gagasan yang muncul,baik itu berupa kritik, saran ,analisa dan gagasan baru yang anda akan terapkan atau anda menyilangkan dua konsep menjadi sesuatu yang baru maka berarti anda telah memiliki kemampuan mental yang baik dalam membaca. Mengukur kemampuan membaca dengan membandingkan antara berapa banyaknya gagasan yang muncul dengan waktu dalam membaca buku diistilahkan dengan ide per-menit (ipm).

B. ENAM HAMBATAN MEMBACA CEPAT
Orang yang tidak mendaptkan bimbingan secara khusus atau latihan secara khusus tentang membaca cepat, umumnya sering mudah lelah dalam membaca karena lamban dalam membaca, tidak ada gairah membaca, merasa bosan , tidka tahan membaca buku, dan terlalu lama untuk bisa menyelesaikan buku yang tipis sekalipun, sehingga ujung-ujungnya ia menjauhi kebiasaan membaca.
Ada beberapa kebiasaan yang menjadi hambatan dalam membaca cepat, yaitu :

1. Vokalisasi
Vokalisasi atau membaca dengan bersuara sangat menhambat membaca, karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan lengkap. Menggumam, sekalipun dengan mulut terkatup dan suara tidak terdengar , jelas termasuk membaca denganbersuara.

2. Gerakan Bibir
Orang dewasa ada yang meneruskan kebiasaan diwaktu kecil, yaitu mengucapkan kata demi kata apa yang dibaca dengan mengerakkan bibir. Menggeraan bibir atau komat-kamit sewaktumembaca , sekalipun tidak mengeluarkan suara ,sama lambatnya dengan membaca bersuara. Kecepatan membaca dengan bersuara atau dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca secara diam.

3. Gerakan Kepala
Semasa kanak-kanak penglihatan kita memang masih sulit menguasai seluruh penampang bacaan. Akibatnya adalah bahwa kita menggerakkan kepala dari kiri kekanan, atau sebalikanya jika yang dibaca literatur arab untuk dapat membaca baris demi baris dengan lengkap. Setelah dewasa sebenarnya penglhatan kita telah mampu secara optmal , sehingga seharusnya cukupmata saja yang bergerak kita sudah dapat menatap seluruh garis yang ada dalambuku.

4. Menunjuk dengan Jari
Semasa baru belaja membaca kita harus mengucapkan kata-demi kata apa yang kita baca ntuk menjaga agar kita tidak ada kata yang terlewati maka dilakukan denganbantuan jari atau pensil yang menunjuk kata demi kata. Karena cara demikian itu dipraktekkan terus-menerus dan tidak ada yang memberi petunjuk lebih lanjut, bahwa sebetulnya tidak perlu lagi dilakukan apabila kita sudah pandai membaca ,akhirnya cara itu menjadi kebiasaan dan dilakukan sampai dewasa

5. Regresi
Dalam membaca, mata mestinya bergerak ke kanan untuk menangkap kata-kata yang terletak berikutnya. Akan tetapi sering mat bergerak kembali ke belakang untuk membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya. Kebiasaan selalu kembali (regresi) ke belakang untuk melihat kata atau beberapa kata yang baru dibaca itu menjadi hambatan yang serius dalam membaca.

6. Subvokalisasi
Subvokalisasi atau melafalkan dalam batin / pikiran dari kata-kata yang dibaca juga dilakukan oleh pembaca yang berkecepatan telah tingi. Subvokalisasi juga menghambat karena itu menjadi lebih memperhatikan bagaimana melafalkan secara benar daripada berusaha memahami ide yang dikandung dalam kata-kata yang kita baca.

Untuk menghilangkan hambatan-hambtan tersebut di atas, maka anda perlu latihan dengan serius dengan baik.


C. LITERATUR KETRAMPILAN MEMBACA.
Guna meningkatkan kemampuan membaca yang lebih baik, maka dapat dipelajari dari beberapa literatur di bawah ini.

a). Dedwy, Kathryn (1988), Membaca Cepat: Metoda mutakhir menambah kecepatan membaca dan meningkatkan pemahaman, Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
b). Rozakis, laurie (1995), Power reading: Increase your reading speed in just 15 minutes a day, New York: Macmillan General Reference.
c). Soedarso (1988), Sistem Membaca Cepat, Jakarta: PT Gramedia.
d). SPATI LAN-RI (1998), Panduan Tugas Baca, Jakarta: LAN-RI Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Nasional program Diklat SPATI Angkatan II.
e). Utarini, Adi (1997), Membaca Cepat, Universitas Gajah Mada: Modul Program Pasca Sarjana Magister Managemen Rumah-sakit
f). Webster, Owen (1965), Read Well and Remember, London: Pan Books Ltd.

Untuk waktu selanjutnya anda dapat menghubungi lembaga-lembaga yang dapat membantu dalam mewujudkan kemampuan membaca cepat, sehingga kegiatan membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan.

D. KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT

Ada baiknya anda perlu melihat seberapa besar kemampuan anda dalam membaca. Ambilah sebuah artikel koran, kemudian sediakan jam atau pewaktu lain yang ada angka menitnya. Bacalah artikel yang telah anda pilih tersebut sampai selesai, kemudian hitunglah berara jumlah kata yang telah anda selesaikan persatuan waktu yang anda tempuh. Akhirnya anda akan dapat memperoleh berapa rata-rata kemampuan membaca anda dalam satuan kpm. Sebagai sebuah pembanding, konon Jimmy Carter mantan presiden USA tersebut memiliki kemampuan membaca 1.200 kpm.
Pekembangan teknik untuk meningkatkan ketrampilan membacaAda lembaga-lembaga di luar negeri yang menyodorkan paket ketrampilan membaca, yaitu seperti kursus Evelyn Wood sejak tahun 1980 telah meningkatkan kecepatan membaca rata-rata 600 persen seiring dengan peningkatan pemahaman sebesar 12 persen. Jadi kalau test membaca pertama anda mendapat skor 200 kpm, maka ketika pulang anda dapat meningkat menjadi 1.200 kpm. Contoh lain yang dikembangkan oleh Richard Welch yang mengklaim salah seorang anak didiknya mencapai 442 ribu kpm. Menurut Putu W (1997) di Rusia, konon teknik tertentu menjadikan seorang anak lima tahun menjadi fasih tiga bahasa, mengerjakan soal matematika setiap har, dan mengetahui 400 kata baru setiap minggu. Dan begitu masuk sekolah, ia menguasai 40 bahasa dan hapal seluruh isi ensiklopedia Rusia. Bagaimana dengan anda, apakah anda puas dengan kemampuan ketramplan membaca anda saat ini ?


BAB V
RELEVANSI JENIS BACAAN
DENGAN KURIKULUM KADERISASI

A. JENIS REFERESI BUKU BACAAN

Bidang studi kepartaian
Ada 24 empat kelompok bidang studi, setiap bidang studi terdapat 3 kelompok referensi buku. Jumlah buku yang wajib dibaca tergantung pada jumlah % beban bidang studi dalam setiap level keanggotaan dalam sruktur program kurikulum.


2. kelompok referensi tugas baca:
• Utama: wajib dibaca dan dibuat resumi serta didiskusikan di forum
• Pilihan, dari beberapa judul yang ada maka dipilih 2 buah. Kemudian dibuat resumi dan dipresentasikan isi dan kritkannya.
• Pendukung: berifat bacaan bebab untukmenambah wawasan dalam berdiskusi.



BAB VI
KELOMPOK REFERENSI TUGAS BACA

A. KELOMPOK BIDANG STUDI DASAR-DASAR KEISLAMAN [01-05]

01. BIDANG STUDI AL QURAN DAN ULUMUL QURAN [lama 01]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Ahmad As Shouwy (1995). Mukjizat Al Qur’an dan As Sunnah tentang Iptek. Jakarta: Gema Insani Press. 301.


02. BIDANG STUDI HADITS DAN ULUMUL HADITS [lama 11]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Ahmad As Shouwy (1995). Mukjizat Al Qur’an dan As Sunnah tentang Iptek. Jakarta: Gema Insani Press. 301.
Salaim Bahreisy. Riadhus Shalihin Buku II. Bandung : PT Al Ma Arif. 684 hal.
Muslim (….), Shahih Muslim.Wijaya. Jakarta.
Muslim (…), Shahih Muslim


03. BIDANG STUDI AQIDAH [lama 11]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Yusuf Qordhowi (1998). Hakekat Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan. Jakarta : Robbani Press. 166.
Sa’id Hawwa (1990). Al Islam Syahadatain dan Fenomena Kekufuran. Jakarta : Al Ishlahy Press. 287 hal.
Sa’id Hawwa (1990). Al Islam Tindak Lanjut Syahadatain. Jakarta : Al Ishlahy Press. 282 hal.


04. BIDANG STUDI FIQH [lama 04]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG


05. BIDANG STUDI AKHLAK DAN KEPRIBADIAN MUSLIM [lama 06]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Norman V. Peale. 1995.Membangkitkan kepercayaan diri untuk meraih kesuksesan: Kekuatan yang akan mengubah jalan hidup anda. Jakarta: Delapratasa. P 287
Yusuf Qardhaawi (1989). Shabar : Suatu Prinsip Gerakan Islam. Bangil :Yayasan Al Muslimin, 150 hal.
Sa’id Hawwa (1990). Al Islam Sistem Akhlaq. Jakarta :Al Ishlahy Press. 302 hal.
Muhammad Sa’id Ramadhan Al Buthi (1997). Sirah Nabawiyah Analisis Ilmiah Manhajiah terhadap Sejarah pergerakan Islam di Masa Rasulullah S. A. W. Jakarta : Robbani Press. 263 hal.







B. KELOMPOK BIDANG STUDI [06-12]

06. BIDANG STUDI METODE BERFIKIR DAN RISET [lama 7]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Ali Abdul Halim Mahmud (1992). Metode Riset Islami : Dengan teoritis dan operasional dengan contoh kasus kemunduraan peran umat Isam di bidang peradaban. Jakarta : Usamah Press. 119 hal.

Norman V. Peale. 1982. Bila anda berfikir bisa anda pasti bisa. Jakarta:Gunung Jati. P. 442

07. BIDANG STUDI BELAJAR MANDIRI [lama 08]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Covey, Stepen (1997) .Prnciple Centred leadership. Jakarta: Bina Akasara.p . 412
Napoleon Hill.1981. Berfikir maju sumer dari setiap sukses. Sub: Revolusi mental menuju kejayaan. . Jakarta:Gunung Jati. P. 395
Gini GrahamScott, 1998. Mind Power: Sukses dalam bisnis dengan memberdayakan mental imaging, Jakarta : PT Grasindo. p .245.
Pedler, Mike (1994). Kiat Mengembangkan Diri. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. P. 313
Julius Candra (1994). Kreativitas: Bagaimana Menanam, Membangun dan Mengembangkannya. Yogyakarta : Kanisius. 186 hal


08. BIDANG STUDI RUMAH TANGGA MUSLIM [lama 09]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Covey, Stepen R (1997), The 7 habits oh highly effective families, New York: Golden Books. P. 390
M. Thalib (1996). 50 Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shalih. Bandung: Irsyad Baitus Salam. 653 hal.
Musyaffa’ (1998). 44 Hadits Pembinaan Kaum Wanita. Jakarta : Robbani Press. 32 hal.
Abul ‘Ala Maududi (1984), Al Hijab, Bandung : Mizan
Abdullah Nasih Ulwan (1993). Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam Buku 1 dan 2. Semarang :CV Asy Syifa. 699 hal.
Muhyidin Abdul Hamid (1995). Wanita – Wanita Shalihah. Jakarta : Pustaka Al Kautsar. 265 hal.
Ibrahim Muhammad Al Jamal (1986). Fiqh Wanita. Semarang : CV Asy Syifa’. 518 hal.



09. BIDANG STUDI MANAJEMEN ORGANISASI [lama 11]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda Bechtell, Michele L. 1997, Kompas Manajemen: Kiat mengemudiakan perusahaan dengan stir manajemen, Jakarta: Halirang. p .189
Ang. Muda James A.F. Stoner et.al (1995). Manajemen, Buku I dan Buku II, Jakarta : PT Prenhallindo.
Ang. Madya Stephen P. Robbins. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi , Buku I dan Buku II , Jakarta : PT Prenhallindo.p . 349.

Ang. Dewasa Gary Dessler. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I dan Buku II , Jakarta : PT Prenhallindo.p .360.
Ang Ahli 1. Israel, Richard & Crane, Juliane. 1996. The Vision, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.p .175.
2. Agustinus Sri Wahyudi. 1996. Manajemen Strategik: Pengantar proses berfikir strategik . Jakarta : Binarupa Aksara.p .229.

Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa Moenir,A.S.1988. Kepemimpinan Kerja. Peran , Teknik dan keberhasilannya. Jakarta: Bina Aksara. P. 273
Mushthafa Masyhur (19.. ). Al Qiyadah Wal Jundiyah. Jakarta : Al Ishlahy Press. 142 hal.

Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Musthafa Muhammad Thalhan (1997). Model Kepemimpinan dalam Amal Islami. Jakarta : Robbani Press. 253 hal.
Gibson Ivancevich Donnelly. 1997 . Organisasi , Perilaku , Proses dan Struktur BukuI&II. Jakarta : Binarupa Aksara
Kotler, Philip et.al. (1987), Strategi pemasaran untuk Organisasi Nirlaba, Yogyakarta: Gajah Mada University Press. P. 849

10. BIDANG STUDI BAHASA ARAB QURAN [lama 20]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

11. BIDANG STUDI KESEHATAN DAN KEKUATAN FISIK [lama 21]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Joan Gomez. 1980. Resep-resep berumur panjang. Jakarta: Gunung Jati. P 275


12. BIDANG STUDI PENDIDIKAN DAN KEGURUAN [lama 23]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Bruce Joyce et.al.1985 . Model of Teaching : New Delhi : Prentice Hall of India private Limited. P. 499.
Connor, Gary B. 1997. Sales Games and Activites for Trainers. Newyork: McGraw-Hill. P.235
DePorter, Bobbi (1992), Quantum Learning: Unleasing the genius inyou, New York: Dell Publising. P. 355
Rose, Colin et.al. (1997), Accelerated learning for the 21st century: The six-step to unlock your master –mind. New York: delacorte Press. P. 403




C. KELOMPOK BIDANG STUDI DAKWAH DAN PEMIKIRAN ISLAM [13-17]

13. BIDANG STUDI FIQH DAKWAH [lama 5 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Yusuf Qordhowi (1992). Prioritas Gerakan Islam Buku I dan 2. . Jakarta : Usamah Press.170 hal.
Ali Abdul Halim Mahmud. (1994). Fiqh Da’wah Fardiyah Buku 1. Jakarta : Robbani Press. 256 hal.
M. Natsir (1987). Fiqhud Da’wah. Surakarta : Ramadhani. 295 hal.
Yusuf Qordhowi (1991). Gerakan Islam Antara Perbedaan yang Dibolehkan dan Perpecahan Yang Dilarang ( Fiqhul Ikhtilaf ). Jakarta : Robbani Press. 258 hal.
Syaikh Munir Al Qhadban (1992). Manhaj Haraki Dalam Sirah Nabi Buku . Jakarta : Robbani Press. 218 hal.
Fathi Yakan. 1992. Komitmen Muslim kepada Harakah Islamiyyah. Jakarta : Najah Press. 194 hal.


14. BIDANG STUDI SEJARAH DAN PERADABAN UMMAT [lama 15 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Syech Abdul Mun’im Qindil (1996). Pola Hidup Orang – Orang Saleh. Jakarta : Pustaka Amani. 602 hal.
Khalid Muh. Khalid (1981). Karakteristik Peri Hidup Enam Puluh Shahabat Rasul. Bandung : CV Diponegoro. 704 hal.


15. BIDANG STUDI DUNIA ISLAM KONTEMPORER [lama 16 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

16. BIDANG STUDI PEMIKIRAN, GERAKAN DAN ORGANISASI PEMBAHARUAN [lama 17 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum Soegiarso Soerojo. (1989). Siapa menabur Angin Akan Menuai Badai. Jakarta: Antar Kota : 626 hal.


17. BIDANG STUDI PERBANDINGAN AGAMA DAN ALIRAN KEAGAMAAN [lama 18 ]
(Judul lama Islam dan kekuatan-kekuatan lawan)
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum


D. KELOMPOK BIDANG STUDI SOSIAL KEMASYARAKATAN[18-24]

18. BIDANG STUDI TATA SOSIAL KEMASYRAKATAN [lama 12 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

19. BIDANG STUDI PERUNDANG-UNDANGAN [lama 10 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

20. BIDANG STUDI SISTEM POLITIK DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL [lama 13 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

21. BIDANG STUDI EKONOMI [lama 14 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

22. BIDANG STUDI SENI DAN BUDAYA [lama 19 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

23. BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN (IPTEK) DAN LINGKUNGAN [lama 22 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum

24. BIDANG STUDI KEPARTAIAN [lama 24 ]
JENIS REFERENSI BACAAN WAJIB
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
Ang. Dewasa
Ang Ahli
Ang Purna
REFERENSI BACAAN PILIHAN
Ang. Muda
Ang. Muda
Ang. Madya
REFERENSI BACAAN PENDUKUNG
Umum


BAB IV
SISTEM PENGELOLAAN DAN
EVALUASI PROGRAM


Pembentukan kelompok diskusi
Laporan tertulis individu
Syarat naik level keanggotaan
BUKU/ PERPUSTAKAAN

BAB VI
PENUTUP

0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY