Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

Dua Dayung di Kehidupan

eramuslim - Seorang adik angkatan bertutur, “Dulu Teh, saya kepengen banget masuk Teknik Elektro, karena dari dulu saya emang minat banget ama fisika dan sejenisnya, tapi orang tua menginginkan saya masuk kedokteran umum dan di PTN (Perguruan Tinggi Negri), walau saya coba komunikasikan keinginan saya, tapi mereka, terutama ayah, tetap dengan obsesinya. Nuansa demokrasi di keluarga saya memang kurang.
Perlahan obsesi mereka terserap dalam diri saya, maka saya pun bertekad untuk mewujudkan harapan orang tua tersebut. Toh saya juga melihat banyak kebaikan menjadi seorang dokter. UMPTN pertama saya gagal, saya tidak mau menyerah, dorongan keluarga memicu semangat saya untuk mencoba tahun berikutnya. Satu tahun itu saya ikut bimbel, persiapan benar-benar optimal. Tapi ternyata tahun berikutnya pun saya gagal, dan yang lebih menyakitkan, kegagaln itu lebih disebabkan oleh kesalahan teknis.
Tahun kedua ini saya diterima juga di Teknik Elektro sebuah PTS (perguruan Tinggi Swasta), yang sebenarnya sebelumnya merupakan cita-cita saya. Saya akhirnya masuk di sana. Tapi karena kadung menerima kedokteran sebagai pilihan dan obsesi, saya coba lagi tahun berikutnya, yang merupakan tahun terakhir kesempatan saya ikut UMPTN. Dan saya lulus Teh! Teteh bisa bayangkan gembira dan senangnya hati saya saat itu. Apalagi mengingat pilihan kedokteran sebelumya sama sekali bukan impian saya, justru Teknik Elektro. Saya sudah sangat mantap Teh, bahkan saya sudah merancang dan merencana jalan saya ke depan. Saya bayangkan senangnya juga keluarga saya. Lalu Teteh tahu apa yang terjadi? ...”
Sebentar matanya menerawang, perlahan bening sungai mengalir dari mata itu.
“Ayah malah melarang saya mengambil kesempatan itu. Ayah menyuruh saya tetap di Teknik Elektro. Saya mempertanyakan, dorongan dan keinginannya selama ini kemana? keinginannya yang sudah tertransformasi ke dalam diri saya itu di mana? Saya awalnya tidak menerima semua ini Teh. Bagaimana mungkin ketika pilihan saya sudah bersesuaian dengan pilihan Ayah, lantas Ayah membatalkan pilihannya itu. Saya bahkan bisa dikatakan marah. Kalau begini akhirnya, kenapa Ayah dulu selalu tawarkan kedokteran sebagai pilihan, bahkan kehendak ? padahal waktu itu pun Ayah tahu saya sudah punya pilihan sendiri. Tapi saat semuanya akan terlihat lancar, Ayah sendiri yang mengacaukannya.”
Ucapan yang dibarengi terengahnya nafas menunjukkan emosi yang goncang, namun kemudian dia bisa menguasai diri. Satu helaan nafas panjang menyela ceritanya.
“Hhhh...Kalau saya tidak mengenal Islam dan tidak ingat Alloh, mungkin keikhlasan dan kesabaran saya sudah tergadai. Dengan berbagai prasangka buruk pada Ayah dan juga Alloh, dengan penolakan akan kenyataan yang bagi saya terasa berat.
Alhamdulillah Alloh masih sayang saya, dengan sabar dan ikhlas, saya jadikan keduanya sebagai dayung penggerak perahu kehidupan yang saya naiki, dalam mengarungi selautan permasalahan.
Sabar ketika mendapat musibah, kalau ini bisa dikatan musibah, dan tetap ikhlas dengan ketentuan-Nya yang pasti indah. Karena saya yakin, Alloh tak kan menyia-nyiakan hamba-Nya yang telah meninta dan berusaha dengan sungguh-sungguh, dan Alloh akan berikan yang terbaik bagi hamba-Nya, bagaimana pun wujud kebaikan itu, walau mungkin di awal terasa pahit..”
Dan aku pun belajar banyak dari penuturannya hari itu...
Siska Lestari


0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY