Admin : AA H. RONY KP.SABRANG, JAWILAN - SERANG - BANTEN 42177.Telp. +6281280485019 (Indonesia) dan +967715138399 (Yemen).
بـــسـم الله الرحمن الرحيم السّـلام عليكم ورحمة الله وبركاتـه بعد تحــية وبعــد ...... شهر رمضان المبارك والمعظم === أبعث لسعادتكم === بأخلص التهاني وأطيب التمنيات والأماني بالشهر الفضيل, تقبل الله منا ومنكم صيامنا وصيامكم, قيامنا وقيامكم... سائلين الله أن يعيده علينا وعليكم بالصحة والسعادة وأن يجعل الله العلي القدير هذا الشهر عليكم مباركا خيرا ويمنا.. وعلى أمتنا الإسلامية تقدما وازدهارا... وكل عام وأنتم والجميع بخير ولكم مني جزيل الشكر والتقدير وجزاكم الله الخير. والسّـلام عليكم ورحمة الله وبركاته أخوكم في الله الحاج بكراني لاتار
AA H. RONY DAN KELUARGA BESAR DI SABRANG SERTA SELURUH MASYARAKAT JAWILAN MENGUCAPKAN "SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H SEMOGA KITA BISA MENJADI LEBIH BAIK DI HARI-HARI YANG AKAN DATANG"

Informasi Terpenting itu Bernama Hidayah

eramuslim - Pada sebuah pengajian taklim bulanan, seorang mu'alaf berkebangsaan Jerman bertutur mengenai pengalamannya mengapa ia masuk Islam. Suatu saat ia sekelebat melihat jamaah shalat di sebuah masjid. Tatkala imam melakukan sedikit kesalahan dalam membaca surat, seketika beberapa orang makmum membetulkan bacaannya. Yang membuatnya terkesan, Al-Quran yang relatif begitu tebal mampu dihafal oleh banyak muslim. Ia berpikir, mungkin itu sebabnya mengapa Al-Quran masih otentik hingga sekarang. Makmum pun bisa mengoreksi apa yang diucapkan imam. Ini jauh berbeda dengan situasi kebaktian di gereja, di mana segala ucapan pastor dianggap selalu benar. Ia lalu ingin tahu, apa sebenarnya Islam itu. Di matanya Islam itu indah, di mana setiap muslim bisa saling menasehati, dan kebenaran itu hanya berasal dari satu sumber yaitu dari Allah SWT melalui Al-Quran dan Hadits.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa ia yang sebelumnya memandang Islam itu identik dengan terorisme tiba-tiba berbalik ingin mendalami dan bahkan masuk Islam? Dalam konteks zaman modern ini, ia dikatakan menerima informasi yang datangnya tidak disangka-sangka, yang kandungannya adalah kebenaran hakiki dari Allah SWT. Ya, itulah hidayah-Nya, yaitu suatu petunjuk yang bisa menyebabkan seseorang beriman atau lebih meningkat keimanannya pada Allah. Informasi jenis inilah yang selalu didambakan setiap mukmin, karena dapat menghilangkan perasaan tidak pasti, kecemasan, ketakutan, dan ketidakbahagiaan yang hampir selalu berkecamuk di hati manusia.
Mengapa dampak hidayah begitu hebat bagi seseorang? Sudah kodratnya manusia selalu butuh dan dikelilingi oleh berbagai jenis informasi. Dengan informasi manusia mampu mengemban misinya sebagai khalifah di muka bumi dan memajukan peradabannya. Begitu pentingnya nilai informasi sehingga setiap hari kita tak segan-segan membaca koran dan majalah, browsing dan chatting di internet, menelepon dan mengirim sms. Ada sebuah anekdot, jargon gizi kita sehari-hari sudah menjadi “4 sehat 5 sempurna 6 puas” di mana yang ke-6 dipenuhi dengan informasi. Bahkan untuk itu manusia rela mengeluarkan milyaran dollar untuk menjelajah ruang angkasa guna mencari tahu adakah kehidupan di planet lain.
Masalah bisa timbul jika suatu informasi tidak membuat hati manusia tak bahagia. Akibatnya ia cenderung terus mengorek informasi lainnya hingga merasa puas. Misalnya informasi mengenai kenaikan harga BBM, walaupun pemerintah sudah menjelaskan seakurat mungkin namun tetap tidak dapat memuaskan hati sebagian masyarakat. Ketidakpuasan itu antara lain disebabkan oleh benturan nilai-nilai (kepentingan) subyektif dari pemberi dan penerima informasi; atau dengan istilah lain “informasi dari sesama manusia tidaklah bebas nilai”.
Dalam konteks inilah informasi yang bernama hidayah itu begitu penting dan berdampak dahsyat bagi manusia karena mengandung kebenaran hakiki dari Tuhannya. Allah SWT telah berjanji manusia yang mendapat hidayah-Nya pasti akan bahagia, sebagaimana firman-Nya dalam QS Al An’aam: 82,
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan (kebahagiaan) dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dalam ayat itu pula Allah SWT telah menggariskan kriteria manusia yang tetap mendapat petunjuk-Nya, yaitu orang yang tidak beriman setengah-setengah. Kriteria yang lebih detail disebutkan dalam QS. Luqman: 3-5, yaitu orang-orang yang berbuat kebaikan (muhsiniin), mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yakin akan adanya negeri akhirat.
Tuhan Yang Maha Penyayang pun sudah menyiapkan receiver (alat penerima) petunjuk atau hidayah-Nya secara berlapis-lapis pada manusia. Di tingkat dasar adalah insting atau naluri. Dengan nalurinya, makhluk hidup berusaha mencari informasi untuk bertahan hidup dan berkembang. Tingkatan kedua adalah panca indera yang dipakai misalnya untuk mencari informasi mengenai rezeki. Informasi dari kedua alat itu dioptimalkan dengan alat tingkatan ketiga yaitu akal, sehingga manusia bisa mendapat inspirasi dan ilmu pengetahuan untuk menggali dan menambang rezeki. Dan pada tingkat yang tertinggi manusia dikaruniai hati (qalbu) untuk dapat menilai apakah informasi itu mengandung kebenaran atau kebatilan.
Jadi, qalbu yang bersih merupakan alat penerima hidayah, pemisah antara yang haq dan yang batil secara hakiki. Ibaratnya, dipantulkan tanpa terdistorsi oleh cermin yang bening. Sebaliknya, hidayah Tauhid adalah software terbaik untuk mengisi dan membersihkan qalbu, agar kita menjadi manusia yang mulia. Bila qalbu dipenuhi oleh informasi yang bersumber dari setan maka yang terjadi adalah kesesatan. Jika sudah demikian, ibaratnya sulit membedakan unta dan gajah karena sama-sama binatang besar berkaki empat.
Petunjuk atau hidayah merupakan hak prerogatif Allah semata. Ini tersurat dalam QS Al Baqarah: 272,
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya."
Dan QS Al Qashash: 56,
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Bisa saja Allah memberi hidayah pada seorang pelaku maksiat sehingga tiba-tiba ia bertaubat dan beriman kepada-Nya. Allah juga dapat mengubah yang semula mukmin menjadi ahli maksiat di akhir hayatnya. Na’udzu billahi min dzalik. Kemampuan ini tidak bisa dilakukan oleh manusia, sekalipun ia hamba termulia seperti Rasulullah SAW.
Bagaimana menyikapi hak prerogatif Allah tadi? Tentu saja kita tetap harus berharap dan berusaha. Yang pertama, senantiasa mohon hidayah hanya kepada Allah SWT. Itu sebabnya minimal 17 kali sehari semalam kita diperintahkan membaca ihdinash-shiroothol mustaqiim (Tunjukilah kami jalan yang lurus). Allah sangat tidak suka jika manusia minta hidayah pada sesama makhluk sekalipun ia seorang kyai atau guru spiritual.
Sikap kedua, selalu beriman dan beramal shaleh (aktif beribadah dan berkarya dengan niat atas nama-Nya). Untuk itu kita perlu membersihkan qalbu setiap saat dengan dzikir, istighfar, taubat dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Hal ketiga, pada saat menasehati, berceramah, atau mengkritik orang lain, kita tidak perlu dzikush shadr (merasa sempit dada) jika saat ini belum digubrisnya. Sebaliknya, ketika nasehat kebaikan mendapat sambutan antusias, kita tidak perlu ghurur (tertipu), karena keberhasilan tersebut hanya atas ijin-Nya.
Bagaimana kita mengetahui bahwa seseorang telah diberi hidayah dan taufiq oleh-Nya? Paling tidak ada tiga tanda. Pertama, ia mudah melakukan amal kebaikan padahal tadinya tidak berniat dan bukan tujuannya. Kedua, setiap menemui peluang berbuat maksiat ia selalu dapat menghindar darinya. Ketiga, selalu terbuka baginya kebutuhan dan hajat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Apakah minimal satu di antara ketiga tanda itu ada pada diri Anda?
Wallahu a'lam bishshowab
Frankfurt am Main, 23 Mei 2005
Vita Sarasi
vitasarasi at yahoo dot com


0 komentar:

=============================================================
SOBAT SILAHKAN KIRIMKAN TULISAN ANDA DI KISAH JAWILAN
=============================================================
Nama
Email
No HP
Belajar
Judul
Kategori
Tulisan
Pesan

kirimkan Photo Penulis ke email : bakronilatar@yahoo.co.id Terimakasih Telah Berpartisipasi Tulisan di Kisah Jawilan, setelah mengirimkan tulisan mohon sms ke aa Rony di +6281280485019


=======================================================================
Komentar Terbaru
VISITOR KISAH JAWILAN MOHON TINGGALKAN PESAN DISINI

Mari Gabung Disini !!!

KISAH JAWILAN DAN NEGERI SABA' © 2008 Por A H.RONY