Pemerintah Yaman dan otoritas pendidikan telah menetapkan target untuk mencapai tujuan pemberantasan buta huruf untuk 22 juta penduduk pada tahun 2015. Kemiskinan, khususnya mayoritas penduduk pedesaan, dan minimnya kualitas pendidikan di masyarakat, merupakan beberapa hambatan untuk mencapai tujuan ini.
Jika mengacu pada kutipan statistik pendidikan dan penelitian internasional dalam menangani masalah pendidikan di negara-negara berkembang. Maka Yaman belum sesuai dengan statistik tersebut. Jika kehadiran sekolah, rutin mencatat, dan lulus ujian dianggap "pendidikan", maka sistem ini mungkin bisa dikatakan berhasil. Namun, jika membentuk definisi, mendorong kreativitas, serta mengembangkan imajinasi dan karakter yang disebut sebagai bagian dari esensi pendidikan, maka pendidikan umum di Yaman masih dalam kategori gagal.
Banyaknya masyarakat yang menyekolahkan anaknya pada jenjang SMP dan SMA di sekolah swasta Sana'a adalah kurangnya kepercayaan masyarakat dalam sistem sekolah. Meskipun lembaga pendidikan swasta cenderung membuat celah antara kaya dan miskin, setidaknya hal ini menjadikan tekanan pemerintah untuk memperbaiki ketentuan sekolah umum, dan ini dampak buruk bari penduduk Yaman, yang notabene kurang mampu.
Menjadikan bangsa terdidik dan terpelajar adalah suatu langkah yang mulia. Namun, penentuan dan analisa tentang kebutuhan pendidikan sangat penting jika negara ini memang benar-benar berorientasi jangka panjang. Hal ini memerlukan penelitian yang luas dari sistem pendidikan. Saat ini, banyak penelitian yang dilakukan oleh organisasi barat yang berbeda haluan dengan organisasi Yaman.
Peningkatan penelitian di tingkat pendidikan tinggi yang dilakukan oleh masyarakat Yaman sendiri akan memberikan pemahaman yang luas akan kebutuhan negerinya dari berbagai sudut pandang, dan tidak bertentangan dengan budaya. selengkapnya DOWNLOAD DISINI
Oleh: Ahmad Syukron Amin *)
1 komentar:
makasih atas info nya aa
Posting Komentar